Primbon Jawa; Rumus Pendeteksi Kecocokan Perjodohan, Termudah dan Tercepat

- 3 Mei 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi pasangan pengantin dengan busana adat Jawa
Ilustrasi pasangan pengantin dengan busana adat Jawa /review.bukalapak.com/

KARANGANYARNEWS – Kearifan lokal budaya Jawa, warisan nenek moyang kita mengenal adanya perhitungen Primbon Jawa atau Horoskop.

Perhitungan yang berdasar rumus logika matematik tadi, diperuntukan  mendeteksi  berbagai dimensi kehidupan manusia, melalui perhitungan lambang bilangan hari dan pasaran kelahiran masing-masing personal.

“Dari hitungan neptu weton kelahiran itulah, kita dapat menemukan dan mengetahui karakter dasar atau kepribadian, kesesuaian karir profesi, pasang surutnya aliran rejeki maupun kecocokan perjodohannya,” kata praktisi Horoskop Jawa Ki Buyut Lawu.

Baca Juga: Primbon Jawa; Selasa Wage, Kecil Hitungannya Tapi Melimpah Rejenya

Perhitungan hari pasaran atau neptu weton terkait kecocokan perjodohan, dimaksud sebagai salah satu pertimbangan untuk memutuskan pasangan hidup berumah tangga, berdasar perhitungan netu weton antara calan pengantin laki-laki dan perempuan.

Perhitungan kecocokan perjodohan ini, menurut dia hingga sekarang masih diyakini dan digunakan sebagai salah satu penentuan perjodohan sebagian besar masyarakat Jawa.

Karena itulah, Primbon Jawa terkait perjodohan ini dianggap sangat penting. Pasalnya, dari perhitungan neptu weton ini akan terdeteksi pengaruh baik buruknya pasangan berumah tangga di kemudian hari.

Baca Juga: Katuranggan; Gairah Asmara Wanita dari Wajah dan Posturnya

Kearifan lokal warisan nenek moyang kita ini, sebenarnya merupakan salah satu upaya sekaligus harapan agar kehidupan rumah tangga di kemudian hari dapat menggapai harapan semua pihak, demi tergapainya mahligai kehidupan berumah tangga secara lahir maupun batiniahnya.

Untuk melihat sejauh mana kecocokan jodoh kalian, langkah pertama harus mengetahui neptu weton atau hari pasaran beserta simbul atau lambang bilangan masing-masing hari pasaran kelahiran kalian.

Berikut tabel lambang bilangan masing-masing hari pasaran, beserta jumlah pertemuan hari pasarannya; 

Lambang bilangan neptu hari pasaran dan penjumlahannya dalam rumus logika matematik Primbon Jawa
Lambang bilangan neptu hari pasaran dan penjumlahannya dalam rumus logika matematik Primbon Jawa

Salah satu contoh, andaikan neptu weton atau hari pasaran kalian Kamis Kliwon, hitungannya hari Kamis lambang bilangannya [8] ditambah pasaran Kliwon lambang bilangannya [8], jumlah neptu weton kelahiran Kamis Kliwon [16] (lihat tabel di atas).

Hal yang sama juga dilakukan untuk menghitung hari pasaran kelahiran calon atau pasangan hidup kalian. Langkah berikutnya, hasil hitungan masing-masing pasangan dijumlah kemudia dibagi angka 7 sisanya berapa?

Jika Tersisa [1]; Disebut Wasesa Segara

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian menjadi pasangan yang memiliki keluhuran budi pekerti, mudah memberikan maaf, memiliki wibawa dimata orang lain, dan berlapang dada dalam berbagai hal.

Baca Juga: Primbon Jawa; 2 Weton Paling Berlimpah Rejeki Paska Idul Fitri 1443

Jika Tersisa [2]; Disebut Tunggak Semi

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian dikarunia luapan rejeki yang melimpah ruah.

Jika Tersisa [3], Disebut Satria Wibawa

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian memiliki memiliki kemuliaan dan keluhuran didalam keluarga maupun masyarakat.

Jika tersisa [4 ], Disebut Sumur Sinaba

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian memiliki pengetahuan atau kepandaian yang luar biasa, sehingga sering menjadi tempat bertanya bagi orang lain.

Jika Tersia [5], Disebut Satria Wirang

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian melambangkan akan sering menanggung malu dan susah.

Baca Juga: Wajib Tahu, Primbon Sederet Pasangan Weton Paling Tak Berjodoh

Jika Tersisa [6], Disebut Bumi Kepetak

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian tahan pada kondisi sengsara dan kalut hati. Sisi baiknya, pasangan ini adalah rajin bekerja dan selalu menjaga kebersihan.

Jika Dibagi [7] Tidak Tersisa, Disebut Lebu Ketiup Angin

Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian mengalami kehidupan yang sengsara, keinginan seringkali tidak terkabul, dan memiliki kecenderungan sering berpindah rumah.

Lebih jelasnya, sebagaimana contoh berikut ini;

Andaikan pihak laki-laki neptu weton kelahirannya Kamis Kliwon, hitungannya Kamis [8] ditambah Kliwon [8] jumlah neptu weton kelahirannya [16]. Pihak perempuan neptu weton kelahirannya Jumat Kliwon, hitungannya Jumat [6] ditambah Kliwon [8] jumlah neptu weton kelahirannya [14].

Baca Juga: Hitungan Primbon Tak Berjodoh; Catat, Ini Sederet Solusi Tanpa Sesaji

Hitungan Primbon Jawa kecocokan perjodohan pasangan ini, neptu weton pihak laki-laki [16] ditambah neptu weton pihak perempuan [14]  jumlahnya [30]. Langkah berikutnya dibagi [7] mendapat angka [4] tersisa [2].

Pasangan Kamis Kliwon dengan Jumat Kliwon ini, hitungan Primbon Jawa  perjodohannya termasuk kelompok Nunggak Semi. Artinya, pasangan rumah tangga atau perjodohan kalian dikarunia luapan rejeki yang melimpah ruah.

Namun demikian, pesan Ki Buyut Lawu jangan bergegas memutuskan hubungan hanya karena perhitungan perjodohan ini. Karena menurut penulis buku ‘Horoskop Jawa Milenial’ tadi, masih ada sederet upaya untuk mengantisipasinya.

Baca Juga: Primbon Jawa; Inilah Sederet Jodoh Pendongkrak Rejeki Minggu Pahing

Teruntuk calon pasangan pengantin, menurut dia masih dapat disiasati dengan mencarikan hari teruntuk akad nikah yang terbaik.

Sedangkan bagi pasangan yang telah terikat tali pernikahan, dapat disiasati dengan ritual mbangun nikah dan atau bersedekah teruntuk tolak balak,” terang Ki Buyut Lawu yang juga sebagai motivator spiritual reliqius. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah