Wewe Gombel Hantu Penculik Anak, Ini Mitos dan Sejarah Asal Usulnya

- 24 Mei 2022, 00:37 WIB
Penampakan hantu wewe gombel yang diceritakan lebih menyeramkan dari hatu perempuan lain
Penampakan hantu wewe gombel yang diceritakan lebih menyeramkan dari hatu perempuan lain /Ilustrasi Twitter @tanpamami/

Itulah yang disebutkan, kenapa wewe gombel suka menculik anak terutama anak-anak Balita hingga sebelum aqil balik atau belasan tahun. Selain semasa hidupnya tidak dikarunia keturunan, juga sebagai pelampiasan dendam kepada suaminya.

Diceritakan juga, sosok hantu wewe gombel sering menampakkan diri dan beraksi kala senja tiba, tepatnya waktu menjelang adzan maghrib. Sasarannya, anak-anak yang pada jam-jam tersebut masih bermain di luar rumah.

Baca Juga: KKN di Rumah Kosong Klaten, Teror Hantunya Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari

Penampakan fisiknya, wewe gombel digambarkan wanita berambut panjang. Panjangnya rambutnya tidak lurus teratur, tetapi berantakan laiknya orang bangun tidur.

Penampilan hantu wewe gombel, digambarkan penampakannya setengah telanjang. Dalam kondisi itulah, wewe gombel juga menampakkan payudaranya dengan kemontokannya yang di atas kewajaran, ada juga yang menceritakan payudara wewe gombel sebesar tempayan atau gentong.

Cerita yang bersumber media lain menyebutkan, mitos wewe gombel juga dipercayai digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak, agar mereka tidak berkeliaran di waktu malam hari.

Baca Juga: Foto-foto Aulia Sarah, Pemeran Hantu Cantik Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari

Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat berbahaya karena hewan buas yang mungkin saja memasuki kawasan perkampungan dalam kegelapan malam.

Oleh karena itu, cerita fiksi wewe gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok wanita tua keriput, payudaranya terlihat panjang dan menggantung.

Nama wewe gombel dengan penggambaran umum seperti itu, bukan sekadar isapan jempol belaka, ada suatu analisis logis mengenai salah satu bentuk motivasi orang-orang dulu atau tatanan masyarakat primodial.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x