Tausiah Hari Ini; Bisa Jadi, Taqdir itu Buah Pohon yang Kita Tanaman

- 26 Mei 2022, 19:15 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

DARI dosa-dosa kecil yang yang kita semai dan kita abaikan, tidak segera mohon ampunanNya akan tumbuh suburkan dan menghasilkan buah yang akan kita petik sendiri hasilnya.

Bisa jadi, takdir yang yang kita anggap buruk dan menimpa diri kita adalah buah dari pohon-pohon dosa kita yang kita tanam sendiri.

Karena itulah, jika musibah datang beruntun, kegagalan terus menghantui kita, sudah saatnya kita berkaca dan mengoreksi diri. Kotoran atau coreng-moreng apa yang telah menodai perjalanan hidup kita?

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Misteri Taqdir yang Tak Diketahui Manusia

Dosa apa yang telah kita lakukan, sehingga menghalangi kita mencapai kesuksesan? Setelah itu, hapuslah kotoran dan coreng-moreng itu dengan taubat dan istighfar.

Ada korelasi kuat antara taubat dan istighfar, dengan kemudahan hidup. Nabi Nuh as mengajarkan kepada kaumnya;

”Mohon ampunlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan pula di dalamnya sungai-sungai”. (QS. Nuh:10-12).

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Mudah Diamalkan, Inilah Syariat ‘Belajar Menerima Taqdir’

Terkait hal ini, Ibnu Qoyyim juga memberikan nasehat; Jika engkau dalam kenikmatan, peliharalah kenikmatan itu, sesungguhnya kemaksiatan bisa menghilangkan kenikmatan dan ikatlah kenikmatan dengan taat kepada Tuhanmu, karena Tuhanmu Maha Cepat pembalasanNya.

Kenikmatan yang hilang dan berubah menjadi kegagalan, merupakan ’buah karya’ kita sendiri; ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS Asy-syuro:30).

Bisa jadi juga, takdir yang menimpa diri kita adalah cara terbaik untuk meringankan dosa di hari kiamat kelak.

Baca Juga: Ngaji Hikam: Apakah Amal Ibadah akan Membawa Kita Masuk Surga?

Ketika Rasulullah Saw sakit menjelang wafatnya, beliau bersabda;  ”Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu rasa sakit dengan duri atau apa saja, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.”(HR Bukhari).

Di antara rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada mukmin, adalah dikuranginya dosa mereka di dunia. Musibah, bencana, dan kegagalan yang menimpa bagaikan air yang menyiram dan mematikan api dosa.

Hingga bisa jadi orang yang dosanya banyak, setelah diuji dengan musibah dia tetap beriman, ia akan menghadap Allah kelak dengan beban dosa yang ringan atau bahkan tanpa dosa.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa

Karena itulah, selipkanlah rasa syukur dan tumbuhkan kesabaran atas setiap takdir yang menimpa diri kita, terutama yang berupa musibah.

Semoga musibah itu sebagai cara Allah untuk meringankan dosa kita yang sudah menumpuk, dalam catatan amal kita sepanjang perjalanan hidup. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah