Network
Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni
SURATAN taqdir yang dianggap buruk dan menimpa kita, tak lain merupakan harga wajib yang harus kita jalani demi mencapai kesuksesan di lain hal.
Ketika Dalam suatu usaha kita tidak mendapatkan hasil sebagaimana harapan, bahkan gagal total tetaplah khusnudhon kepada Allah, Sang Pencipta dan Penentu taqdir.
Karena, bisa jadi Allah punya rencana bagi kita untuk memilih usaha lain yang akan mendatangkan hasil lebih baik. Kegagalan, merupakan langkah awal untuk mencapai kesuksesan, jika kita tetap terus berusaha dan berdoa.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Misteri Taqdir yang Tak Diketahui Manusia
Teruntuk kalian perjaka dan atau gadis yang belum dipertemukan jodohnya, karena berbagai hambatan boleh jadi Allah telah menetapkan jodoh lebih baik untuk mendampinginya.
Demikian juga jikalau kalian terus ditolak lamarannya dalam mencari lowongan pekerjaan, bisa jadi Allah telah memilihkan pekerjaan yang lebih baik untuk kalian.
Bisa jadi juga, takdir yang menimpa diri kita merupakan lampu kuning pengingat, agar kita lebih banyak berkaca diri. Mungkin sebelum musibah menimpa, kita sedang lupa dengan cermin tempat hati mengoreksi diri, apakah ada goresan-goresan atau titik-titik yang mengotori hati kita.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Misteri Taqdir yang Tak Diketahui Manusia
Musibah, kegagalan, kesulitan hidup bisa menjadi pengingat bahwa kita harus banyak berkaca diri, mengoreksi diri bahwa dosa kita sudah cukup mengkhawatirkan, sehingga Allah memberi peringatan dan teguran kepada kita.
Karena itulah, sebelum Allah melanjutkan dengan siksa dan azabNya segeralah bertaubat dan teruslah belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita.
Selain itu, jangan dilupakan juga sebelum kita melangkah dan sebelum kita menentukan pilihan, mohonlah petunjuk kepadaNya;
Baca Juga: Sederet Karomah Mbah Moen; Hentikan Hujan sampai Mobil Tanpa BBM
“Ya Allah, aku mohon pilihanMu menurut pengetahuanMu dan aku mohon dengan kekuasaanMu, dan aku mohon karuniaMu yang Agung. Sesungguhnya, Engkau-lah Yang Maha Kuasa dan aku tidak berkuasa.
Engkau Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui yang ghaib.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusanku ini baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta baik akibatnya bagiku (di masa sekarang atau masa yang akan datang), maka kuasakanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku;
Baca Juga: Podcast LGBT Deddy Corbuzer Menuai Kecaman, Ini Penegasan Gus Miftah
Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini tidak baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta akibatnya bagiku (di masa sekarang dan masa yang akan datang).
Maka jauhkanlah urusan ini dariku dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan tentukanlah yang baik untukku di manapun aku berada, kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu. ***
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.
