Baca Juga: Geger Video Pria Joget Erotis di Hotel Jaksel, Disawer Sejumlah Wanita
Namun, tahukah Anda bahwa tahi lalat ternyata termasuk jenis tumor jinak kulit. Melalui kanal YouTubenya, Dokter Saddam Ismail juga mengatakan bahwa ada bermacam-macam tahi lalat. Itu jika dilihat dari bentuk dan warnanya.
Tak hanya di wajah, tahi lalat bisa muncul di beberapa titik di sekujur tubuh manusia dengan jumlah yang bermacam-macam, bisa berpencar bisa bergerombol. Tahi lalau memang tumor jinak kulit yang tidak berbahaya.
Akan tetapi jika ukurannya lebih dari 1,5 senti meter, banyak, makin lama makin membesar, pinggirannya tidak beraturan, alangkah lebih baik memeriksakan diri ke dokter kulit. Bahkan tahi lalat dapat juga menjadi penanda seseorang terkena kanker kulit.
Baca Juga: Jenazah Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Dalam Karung, Ini Ciri-cirinya
Tahi lalat terbentuk dari melanin, yakni pigmen atau zat warna alami pembentuk warna kulit dan rambut. Jika seseorang terpapar matahari berpotensi ada pertumbuhan melanin. Jika tidak menyebar dan menumpuk, maka akan tercipta tahi lalat.
Tahi lalat biasanya muncul saat pubertas dan diusia 40 hingga 50 bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi ada juga yang menetap. Jumlah tahi lalat juga dapat dipengaruhi oleh factor genetik. ***