Soal Sesajen, Komunitas Omah Bhinneka Indonesia Menilai sebagai Warisan Adiluhung yang Harus Dihormati

- 17 Januari 2022, 08:12 WIB
Komunitas Omah Bhinneka Indonesia saat mengunjungi GKJ Dagen Palur guna menjalin silaturahmi dan kerukunan lintas agama.
Komunitas Omah Bhinneka Indonesia saat mengunjungi GKJ Dagen Palur guna menjalin silaturahmi dan kerukunan lintas agama. /

KARANGANYARNEWS-Meski pria penendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru sudah ditangkap Polisi, namun peristiwa itu masih menyisakan keprihatinan sejumlah pihak.

Perbuatannya yang viral tersebut dinilai melukai keberagaman dalam berkeyakinan yang sudah tumbuh damai di Indonesia.

Menurut Ketua Komunitas Omah Bhinneka Indonesia (Ombhin), Pdt. DR Jarot Kristianto, lepas dari ajaran agama tertentu, sikap menghormati, menghargai, dan toleransi pada sesajen adalah tindakan kunci dalam merajut hakikat dan martabat bangsa Indonesia.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Penendang Sesaji di Semeru Jadi Tersangka hingga Minta Maaf

“Jika ada tindakan menghina dan merendahkan ‘sesajen’ maka hakikat dan martabat bangsa Indonesia sebagai masyarakat beragama juga sedang terancam harga diri dan kehormatannya,” tutur Jarot, dalam pers rilis, Senin (17/1/2022).

Pdt Jarot menambahkan, salah satu tindakan manusia sebagai makhluk spiritual adalah ritual penyembahan pada kekuatan yang maha besar di luar diri manusia, yaitu Tuhan.

Dalam penyembahan tercipta berbagai aksi dan ekspresi. Hampir semua agama dan keyakinan, masing masing pasti memiliki unsur ritual penyembahannya.

Baca Juga: Begini Kisah Horor di Balik Tradisi Memasang Lampion dan Menyalakan Kembang Api setiap Imlek

“Tradisi dalam agama dan keyakinan yang masih sering kita jumpai dalam sebuah penyembahan adalah ritus sesajen,” imbuh dia.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x