"Ini memang masih dalam tahapan pemeliharaan proyek, jadi tidak bisa dijustifikasi. Penggunaan gedung SMA Negeri Tawangmangu diperuntukkan tahun pelajaran baru mendatang," kata dia kepada awak media.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini mengatakan gedung SMA Negeri Tawangmangu dibangun di atas lahan seluas 8.425 meter persegi.
Baca Juga: Prostitusi Online di Solo; Pilih ABG atau Mahasiswi, Inilah Tarif Kencannya
Ia mengatakan, proses pembangunan dimulai sejak Juni 2021 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp5,199 miliar, bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya, dijelaskan pembangunannya selesai tanggal 5 Desember 2021. Di dalam konstruksi ada namanya serah terima pekerjaan yang pertama atau PHO, item di kontrak sudah selesai.
“Setelah itu ada masa pemeliharaan selama 180 yang masih jadi tanggung jawab pelaksana atau kontraktor apabila terjadi kerusakan," kata Syamsudin Isnaini. Pemeliharaan tersebut, termasuk untuk penyempurnaan pekerjaan pokok yang sudah diterimakan.
Baca Juga: Abaikan Intruksi Gubernur, Warga Solo Nekat Berdesakan Sambut Imlek 2022
Sebagaimana diberitkan KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo memberi peringatan keras kepada kontraktor pelaksana proyek SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
“Kontraktornya sudah Saya ultimatum, diperbaiki atau dipidana,” tegas orang nomor wahid di Provinsi Jawa Tengah tadi, seusai memimpin rapat Covid-19di kantornya Senin 31 Januari 2022.
Peringatan keras kepada kontraktor ini, disampaikan sehari setelah dia sidak ke proyek SMA Negeri Tawangmangu, menemukan bangunan dinding gedung yang dia sebutkan tembok palsu. ***