Mengintip Sakralnya Prosesi Penarikan Pusaka di Sitinggil Ngukir Rahtawu Madiun

- 21 Juli 2022, 15:01 WIB
Ki LAwu dan teman-temannya tengah menggelar ritual penarikan pusaka di punden Ngukir Rahtawu
Ki LAwu dan teman-temannya tengah menggelar ritual penarikan pusaka di punden Ngukir Rahtawu /Klasik Herlambang/Karanganyarnews

“Daun pandan berfungsi sebagai detektor gaib, yang akan menuntun pelaku ritual menuju ke titik di mana benda yang dicari berada. Dalam kondisi trance dan dnegan menggigit daun pandan, maka gerakan dari pelaku ilmu celeng srenggi akan cenderung dikendalikan oleh kekuatan di luar dirinya,” ungkap Ki Lawu.

Dan benar, sesaat kemudian, salah satu dari ketiga pelaku ilmu celeng srenggi itu menghentikan gerakannya di satu titik.

Lalu tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat sembari menenggelamkan hidung dan mulutnya ke permukaan tanah.

Keajaibanpun terjadi. Bersamaan dengan berhentinya getaran di tubuhnya, salah seorang teman Ki Lawu itu mengangkat wajahnya.

Daun pandan yang sebelumnya digigit tampak lenyap. Dan dari mulutnya dia terlihat seperti mengulum sesuatu.

Diapun segera merangkak menuju ke arah Ki Lawu. Mengetahui hal ini Ki Lawu meyakini kalau ritual yang dilakukan telah berhasil.

Dia langsung mengambil sebuah keranjang bambu yang sebelumnya dipakai sebagai wadah bunga.

Keranjang itu langsung disodorkan ke arah wajah temannya yang masih dalam kondisi trance.

Sebongkah batu berwarna kuning kecoklatan lantas dimuntahkan dari mulut temannya itu.

Entah batu apa itu, namun yang pasti batu tersebut bukanlah batu biasa. Sebab penemuannya melalui sebuah proses ritual, yang tidak sembarang orang bisa melakukannya.

Halaman:

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah