Ngabuburit di Manahan Solo, Inilah 8 Kiat Sukses Pebisnis Sate Seafood

7 April 2022, 12:30 WIB
Gurita dan Sate Cumi Shinchan Street Food di Manahan, Solo /Astrid Setya/

KARANGANYARNEWS - Bersantai-santai sambil menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit dalam banyak dilakukan orang saat di bulan puasa.

Ada yang sekedar nongkrong bersama teman atau keluarga di alun-alun kota, ada pula yang mengisi ngabuburit sambil ngadem di Mall.

Kalau kamu ingin ngabuburit di kota Solo, tak ada salahnya mampir di belakang Stadion Manahan. Disitu terdapat banyak pedagang kaki lima, yang berjejer di food shelter, dengan beragam jualannya.

Baca Juga: Resep Lodeh Kluwih, Menu Buka Puasa Sayur Penolak Pandemi

Salah satunya adalah Gurita dan Sate Cumi Shinchan Street Food, yang sudah mangkal sejak awal pandemi Covid 19 atau Maret 2020.

Nah, inilah 8 fakta yang bisa kamu simak, tentang Gurita & Sate Cumi milik warga Gagak Sipat Boyolali ini.

  1. Dari Event Ke Event

Sebelum jualan seafood bakar, Aldy Suyatno harus pontang-panting jualan es jeruk peras dan sosis bakar, dari event ke event seperti bazaar dari tahun 2016.

Baca Juga: Nasi Lethok Klaten, Citarasa Kuah Sambal Khas Nan Legendaris

  1. Terinspirasi Dari Thailand

Larisnya gurita dan sate cumi di street food Thailand yang ditonton melalui youtube menjadi salah satu inspirasinya berjualan.

  1. Peluang Besar

Mahalnya sewa stand serta sepinya pengunjung event, sangat berpengaruh besar terhadap penjualan produk sebelumnya. Karena penjualan di event tak bisa menjadi andalan sumber penghidupan, ia pun melihat peluang besar di bisnis makanan laut ini.

  1. Jualan Perdana Laris 100 Tusuk

Keyakinan besar menjalankan bisnis baru, terjawab saat penjualan perdana tembus 100 tusuk. Selanjutnya, setiap hari bisa menghabiskan 200 - 300 tusuk, dengan harga Rp 5.000,- per tusuk.

Baca Juga: Soto Bebek Klaten, Inilah Citarasa Khas dan Resto Terrekomendednya

  1. Tetap Semangat Meski Sepi

Awal Januari hingga awal puasa tahun ini diakuinya merupakan penjualan yang berat, karena omset turun drastis. Namun ia tak patah semangat untuk berbisnis, demi menghidupi keluarga dan karyawan.

  1. Pembeli Hingga Luar Solo

Sensasi berbeda dari bumbu gongso yang disiapkan istri Aldy, telah menyedot pembeli dari Solo Raya dan luar kota seperti  Salatiga, rela antri di hari Sabtu dan Minggu.

  1. Omset Jutaan

Bisnis kuliner memang menjanjikan, dan tak bisa dipandang sebelah mata, termasuk bisnis ini yang sering meraup omset hingga 3 - 4 juta setiap hari, terutama hari Sabtu dan Minggu.

Baca Juga: Bebek Goreng Pak Slamet, Citarasa Gurih Garing Plus Pedasnya Sambal Korek

  1. Bahan Baku Berkualitas

Meski ada kompetitor dengan produk yang sama, Aldy tak merasa kuatir. Baginya, pemilihan bahan baku berkualitas menjadi kunci penting dalam menjalankan usaha. Karena itu ia pun tak tanggung-tanggung mengambil bahan baku langsung dari peternak gurita dan cumi yang berada di Cilacap. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler