Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari menyampaikan kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah, dipicu minimnya produksi di luar daerah Jawa Tengah.
“Tingginya harga itu karena di luar daerah membeli dari Jawa Tengah, sehingga petani Jawa Tengah menginginkan harganya juga seperti yangh ada di daerah lain,” terangnya.
Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Dihujani Review Bintang 1, Netizen: Nyusahkan Rakyat!
Dari tingginya harga tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mensubsidi, terutama ke pedagang mie dan bakso dalam mendapatkan cabai dan bawang merah.
Sejauh ini, pihaknya telah membeli 1,5 ton cabai rawit dari Boyolali, dan 2 ton bawang merah dari Brebes.
Dijelaskan, Pemprov memberikan subsidi melalui CSR Bank Jateng. Caranya, Pemprov melalui Citra Mandiri Jateng (CMJT) salah satu BUMD membeli cabai Rp 65 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 45 ribu per kilogram.
Baca Juga: Sisa Kuota PPDB SMA dan SMK, Ganjar: Prioritaskan Siswa Keluarga Miskin
“Dijual ke pedagang mie dan bakso lebih rendah atau turun Rp 5.000 per kilogramnya. Nah, biar petani juga untung, dari kita juga memberikan tambahan Rp 1.500 per kilogramnya. Istilahnya uang transport pengiriman barangnya,” ungkapnya.
Operasi pasar ini, menurut Dyah Lukisari memang khusus bagi konsumen besar, bukan pedagang kecil. Setelah ada operasi pasar, disebutkan harga turun, tapi masih belum stabil. Karena itulah, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar. ***