Legendaris, Opor Bebek Klaten: Sensasi Empuk dan Bumbu Rempahnya, Wouw…..

- 22 Agustus 2022, 09:16 WIB
Kuliner khas nan legendaris Klaten, Opor bebek Bu Yadi menyajikan olahan daging bebek disiram kuah santan dibumbui beragam rempah
Kuliner khas nan legendaris Klaten, Opor bebek Bu Yadi menyajikan olahan daging bebek disiram kuah santan dibumbui beragam rempah /Instagram

KARANGANYARNEWS – Inilah kuliner legendaris di Klaten, opor bebek sebutannya. Dagingnya bertekstur empuk dan tidak amis, disiram kuah santan dibumbui beragam rempah.

Dapatkah daging bebek disajikan berkuah, opor bebek yang dagingnya bertestur empuk dan tidak amis contohnya?

Itulah pertanyaan yang selalu dibenak pemburu kuliner, terutama yang belum pernah menemukan dan mencicipi citarasa khasnya opor bebek di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca Juga: Resep Es Pisang Cokelat, Glowingnya Bikin Seluruh Keluarga Ngiler

Olahan opor bebek khas Kabupaten Klaten yang melegenda ini, memang tidak sepopuler opor ayam yang dijajakan hampir setiap rumah makan di berbagai daerah.

Karena selain identik dengan teksturnya yang alot, daging bebek hingga saat ini  masih dipersepsikan mayoritas warga masyarakat beraroma amis atau tidak sedap.

Karena itulah, hampir seluruh rumah makan atau resto yang menjajakan olahan daging bebek, di mana pun tempatnya dipastikan hanya menyajikan menu daging bebek goreng dan atau bebek bakar, keduanya tanpa kuah.

Baca Juga: Resep Kue Donat Mlenuk Menul: Tanpa Telur, Tanpa Mixer dan Anti Gagal

Nah, itulah rahasia yang juga menjadi ciri khas sajian opor bebek di Kabupaten Klaten. Walau dapat dihitung dengan jari tangan, di kabupaten berikon Bersinar ini ada beberapa resto opor bebek.

Salah satunya yang melegenda dan disebut-sebut pionirnya olahan daging bebek berkuah santan, opor bebek Bu Yadi namanya. Restonya buka di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharho, Kabupaten Klaten.

Dari arah Kota Solo menelusuri jalan protokol Solo-Jogyakarta, sebelum masuk Kota Klaten tepatnya simpang tiga selatan Pasar Tegal Gondo belok kiri atau ke arah barat.

Baca Juga: Resep Tongseng Kambing Lezat Ala Hotel, Sensasinya Wow!

Meski berada di pedesaan namun lokasinya sangat mudah ditemukan, karena dekat beberapa destinasi wisata perairan dan tempat pemancingan. Diantaranya Cokro Tulung, Umbul Ponggok, Janti dan lainnya.

Resto opor bebek Bu Yadi yang sudah berjualan sejak tahun 1980-an, hingga sekarang tidak berpindah tempat. Generasi perintis pertamanya, pasangan suami istri Suyadi.

Saat ini sudah generasi kedua, resto opor bebek Bu Yadi dilanjutkan dan dilestarikan buah hatinya, Trimanto, 47 tahun. Menu yang tersaji pun tidak berubah, menu utama opor bebek ditambah sajian tambahannya Bebek Goreng.

Baca Juga: Resep Tumis Daging Pokcoy,  Enak Banget dan Nggak Ribet

Kendati hanya menjajakan dua pilihan, menu legendaris yang telah berusia 40 tahun lebih ini tetap tak pernah sepi pelanggan, terutama para pemburu kuliner opor bebek khas Klaten.

Kesehariannya, sebagaimana disebutkan Trimanto menghabiskan sekitar 50 ekor bebek. Itu pun, terhitung pada hari biasa antara Senin-Sabtu. Sedangkan pada hari Minggu atau hari libur nasional, omsetnya mencapai 60 ekor bebek.     

"Menu terfavorit yang paling diburu ya tetap opor bebek. Karena kebanyakan rumah makan maupun pedagang kaki lima hanya menyuguhkan bebek goreng dan belakangan ini ada juga yang menjual bebek bakar,” terang dia.

Baca Juga: Resep Tumis Kangkung Tahu Saus Teriyaki, Sederhana dan Nikmat

Tidak ada yang dirahasikan Trimanto, untuk tetap mempertahankan bahkan keberhasilannya terus menambah pelanggan pemburu kuliner opor bebek di restonya, sejak generasi kedua orang tuanya hingga sekarang.

Kunci utamanya, lanjut Trimanto tak lain karena tetap mempertahankan cita rasa dan empuk gurihnya daging bebek berkuah santan, ala rumah makan opor bebek Bu Yati yang telah berdiri sejak tahun 1080-an.

“Meskipun Saya sudah 15 tahun lebih meneruskan usaha kuliner opor bebek Bu Yadi, para pelanggan mengatakan cita rasanya masih sama. Bahkan tidak sedikit juga yang menyampaikan semakin endhus,” terang dia.

Baca Juga: Resep Krawu Daging Sapi dan Babat, Menu Khas Gresik yang Sungguh, Sangat, Amat, Nikmat

Disebutkan juga, untuk mengolah daging bebek agar tidak beraroma amis dan bertekstur empuk memang dibutuhkan keahlian kusus. Diantaranya, daging bebek terlebih dahulu dipresto dengan beragam bumbu rempah.

Dengan cara ini, menurutnya daging bebeknya menjadi lebih matang dan bertektur lembut nan empuk, tidak alot. Selebihnya, aroma cita rasa bumbu rempahnya juga merasuk hingga ke dalam daging bebek.

“Karena aroma dan cita rasa bumbu rempahnya menembus hingga tulang menjadikan olahan daging bebek kiami tak terasa dan berbau amis sama sekali,” terang generasi kedua pewaris kuliner opor bebek Bu Yadi tadi.

Baca Juga: Resep Mie Ayam Kuah Wijen, Wajib Dicoba Gengs!  

Untuk menu opor bebek, kuah santannya dimasak terpisah dengan daging bebeknya. Seusai daging bebeknya bertekstur empuk dan lembut, barulah dimasak lagi bersama kuah santan dan dibumbui rempah-rempah lagi.

Kiat lainnya lagi, sebagaimana diterangkan Trimanto kepada awak media yang mewawancarai di restonya, agar bercita rasa khas proses penyembelihannya tetap dilakukan secara manual.

Sedangkan bahan baku utamanya, pengelola resto opor bebek Bu Yadi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharho, memilih bebek afkir atau bebek yang sudah tidak produktif bertelur lagi.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Kacang Polong, Enak dan Bikin Plong, Hilang Laparnya

Dipilihnya bebek yang teah afkir ini, menurut pria yang hobiis mengoleksi barang-barang antik tadi, dimaksud agar hasil masakan daging bebeknya lebih bercita rasa gurih dan tidak amis. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x