Jangan Dipaksakan, Inilah Deretan Neptu Weton Tak Berjodoh Menurut Primbon Jawa

8 Agustus 2022, 15:05 WIB
Loro Blonyo lambang keharmonisan, ketenteram, keserasian dan bahtera lahir batin dalam kehidupan berumah tangga menurut falsafah filosofi budaya Jawa /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Persoalan pasangan hidup atau perjodohan, hingga kini tidak sedikit masyarakat yang masih mempercayai Primbon Jawa atau Horoskop berdasar penanggalan tahun Jawa.

Hitungan rumus logika matematik berdasarkan ‘cakra manggilangan’ dalam Primbon Jawa ini, dalam buku ‘Horoskop Milenial Jawa’ yang ditulis Ki Buyut Lawu, juga diuraikan secara runtun beserta rumus perhitungan kecocokan perjodohan berdasar neptu weton kelahiran kedua belah pihak.

Sebagaimana diketahui, urusan perjodohan memang takdir Illahi, tapi tidak ada salahnya sebagai ciptaan Sang Maha Widi tetap berupaya sebatas kemampuan kita.

Baca Juga: Masih Jomblo, Inilah Deretan Neptu Weton Peraih Jodoh Tahun 2022

Tak lain dimaksud agar perjodohan kita mendapat kecocokan dan kesusuan masing-masing pribadi, hingga bahtera lahir batin dalam ikatan tali perkawinan tergapai, sebagaimana didambaharapkan kedua belah pihak.

Dengan rumus logika matematik dalam Primbon Jawa, dapat ditemukan rincian mana pasangan yang benar-benar berjodoh disebut juga jodoh ‘pinasti, atau pasangan yang tidak berjodoh.

Diantara deretan pasangan neptu weton yang tidak berjodoh, sebagaimana disarankan motivitar spiritual reliqius Ki Buyut Lawu, agar dihindari masing-masing diantaranya:

Baca Juga: Dibalik Misteri Gunung Semeru, Tanjakan Cinta Jalur Pintas Temukan Jodoh Para Jomblo

  1. Pasangan Neptu Weton Berjumlah 26

Dalam Primbon Jawa, menurut Ki Buyut Lawu di lereng Gunung Lawu terdapat tiga gabungan neptu weton berjumlah (26) yang sebenarnya tidak berjodoh, disarankan tidak dipaksakan menjadi pasangan hidupnya.

Ketiganya masing-masing;  (a). Pasangan neptu weton Rabu Pahing dengan kelahiran Minggu Legi (16 + 10 : 26), (b). Pasangan Kamis Pahing dengan Kamis Wage (17 + 9 : 26), dan (c). Gabungan neptu weton Jumat Kliwon dengan  Kamis Wage (14 + 12 : 26).

Kenapa pasangan neptu weton berjumlah (26) disarankan untuk tidak dipaksakan berjodoh, menjalin ikatan tali perkawinan?

Baca Juga: Weton Minggu Kliwon: Masih Jomblo, Ini Sederet Pasangan Hidup Terbaikmu

Menjawab pertanyaan ini Ki Buyut Lawu menjelaskan, pasangan neptu weton antara laki-laki dan perempuan berjumlah (26) jika diperjodohkan lebih banyak perbedaan karakteristik dasar, pishikologis dan kepribadiannya.

Keduanya sama-sama lebih meninggikan dan mementingkan egonya masing-masing, hingga permasalahan yang sebenarnya tidak prinsip pun memicu silang pendapat yang meruncing hingga memicu pertikaian rumah tangga hebat.

  1. Pasangan Neptu Weton Berjumlah (25)

Pasangan pria dan wanita yang neptu wetonya berjumlah (25) dalam Primbon Jawa disebutkan terdapat (12) masing-masing; (a). Minggu Kliwon dengan Minggu Pon (13 +12 : 25), (b). Minggu Kliwon dengan Selasa Pahing (13+12 : 25).

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Syariat Perjodohan Dipaksakan Orang Tua, Menurut Rasulullah

(c). Senin Kliwon dengan Minggu Kliwon (13+12 : 25), (d). Rabu Kliwon dengan Selasa Pon (15+10 : 25), (e). Rabu Pahing dengan Minggu Wage (16+9 : 25), (f). Kamis Pon dengan Minggu Legi (15+10 : 25), (g). Jumat Pon dengan Senin Kliwon (13+12 : 25),

(h). Jumat Kliwon dengan Jumat Legi (14+11 : 25), (i). Jumat Pahing dengan Minggu Legi (15+10 : 26), (j). Sabtu Kliwon dengan Selasa Legi (17+8 : 25), (k). Sabtu Legi dengan Rabu Wage (14+11 : 25), dan (l). Sabtu Wage dengan Kamis Wage (13+12 : 25).

Untuk mengetahui dan menghitung jumlah neptu weton maing-masing personal, Ki Buyut Lawu yang juga praktisi Pawukon atau penanggalan tahun Jawa menyebutkan, masing-masing hari pasaran telah ditentukan simbul bilangan maupun nilai angkanya.  Sebagaimana kolom di bawah ini; |*|

 

Rumus logika matematik perhitungan jumlah neptu weton Primbon Jawa dalam buku ‘Horoskop Jawa Milenial’ Ki Buyut Lawu

  1. Sisa Pembagian Berdasar Simbul Angka

Cara menghitungnya, gabungkan atau penjumlahan neptu weton antara laki-laki dan perempuan, kemudian dibagi (7). Nah, masing-masing sisa hitungan pembagian sudah ada pemaknaanya.

Dicontohkan, jika penjumlahan neptu weton masing-masing pasangan kemudian dibagi (7) tersisa (1) disebut Pesthi/ ditakdirkan berjodoh, tersisa (2) disebut Jodho/ berjodoh.

Jikalau tersisa (3) disebut Paadu/ sering cekcok, tersisa (4) disebut Pegat/ cerai, tersisa 5 disebut Pati Besan/ mertua meninggal, tersisa (6) disebut Gunem/ adu mulut, dan tersisa (7) disebut Ratu/ berlimpah bahtera.

Baca Juga: Menguak Keberuntungan di Balik Sebuah Nama

“Jikalau penjumlahan neptu weton masing-masing pasangan kemudian dibagi (7) tersisa 3 (Padu), 4 (Pegat) dan 5 (Pati Besan) sebaiknya dihindari. Jangan dipaksakan mengikat tali perkawinan,” saran Ki Biyut Lawu.

  1. Hitungan Pati Besan atau Tersisa (5)

Dicontohkan yang tersisa angka (5) atau Pati Besan masing-masing pasangan yang memiliki hari lahir Senin dengan Kamis, Selasa dengan Sabtu, dan Jumat dengan Jumat.

  1. Pasaran Wage Bertemu Weton Pahing

Masyarakat Jawa, menyebutnya pasangan Ge-Heng, kependekan pertemuan antara weton Wage dan Pahing. Bagaikan air dengan minyak, seseorang dengan weton wage memiliki sifat yang sangat berkebalikan dengan mereka yang memiliki weton pahing.

Baca Juga: Ini 5 Weton Penuh Keberuntungan dan Rezeki di Bulan Suro Menurut Primbon Jawa

Pantangan menikah pun mulai beredar di antara keduanya, karena memiliki sifat yang susah disatukan. Jika dipaksakan diperjodohkan, pasangan rumah tangga antara weton Wage dan Pahing, sering menghadapi konflik rumah tangga.

Muncul pertanyaan, bagaimana bagi yang terlanjur mengikat tali perkawinan, sedangkan gabungan neptu weton kedua belah pihak termasuk sederet yang tidak berjodoh tadi. Atau disarankan tidak dipaksakan mengikat tali perkawinan tadi?

Nah, jika kalian termasuk diantaranya itu tunggu unggahan tulisan berikutnya di KaranganyarNew.pikiran-rakyat.com, Ki Buyut Lawu akan memberikan tips dan atau kiat-kiat termudah sebagai solusinya. ***  

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler