Lebaran Ketupat, Tradisi dan Makna Filosofi di Dalamnya

16 April 2024, 14:05 WIB
Lebaran Ketupat, tradisi dan makna filosofi di dalamnya. Lebaran Ketupat merupakan salah satu tradisi meriah dan bersejarah dalam budaya Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. (Foto: Pixabay/ignartonosbg) /

KARANGANYARNEWS - Lebaran Ketupat, Tradisi dan Makna Filosofi di Dalamnya. Solo, sebuah kota yang kaya nilai budaya di Jawa Tengah menyimpan tradisi unik saat perayaan Idulfitri, salah satunya Lebaran Ketupat.

Ya, Lebaran Ketupat sendiri merupakan salah satu tradisi meriah dan bersejarah dalam budaya Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa.

Tradisi ini merujuk pada perayaan Idulfitri disertai menyantap ketupat sebagai hidangan khas dalam rangkaian perayaan hari besar umat Islam.

Seperti diketahui, ketupat adalah makanan terbuat dari beras dibungkus anyaman janur alias daun kelapa muda.

Baca Juga: 8 Tips Balik Aman dari Mudik Lebaran di Kampung Halaman

Proses pembuatan ketupat memerlukan keterampilan khusus dalam menyiapkan bahan-bahan mentah, menganyam ketupat, dan memasaknya hingga matang.

Ketupat biasanya disajikan bersama hidangan lain, seperti opor ayam, rendang, sambal goreng, atau pun sajian khas Lebaran lainnya.

Di kalangan masyarakat Jawa, Lebaran Ketupat biasanya dirayakan setiap menjelang H+7 Idulfitri.

Tak hanya sekadar makanan, ketupat memiliki makna mendalam bagi masyarakat.

Baca Juga: Serabi Notosuman, Oleh-oleh Khas Solo Cocok buat Buah Tangan Mudik Lebaran

Di balik kenikmatannya, ketupat menjadi simbol kesederhanaan, kebersamaan, dan rasa syukur.

Proses pembuatannya memerlukan keterampilan khusus turun-temurun dari generasi ke generasi menjadi bukti betapa nilai-nilai tradisional masih sangat dijunjung tinggi di tengah modernitas zaman ini.

Tradisi Lebaran Ketupat juga menghadirkan momen kebersamaan tak terlupakan bagi masyarakat.

Pertemuan keluarga dan teman-teman di sekitar meja makan dipenuhi sajian khas Lebaran, termasuk ketupat menghadirkan ikatan yang erat antara sesama.

Baca Juga: Ledre Laweyan, Oleh-oleh Khas Solo yang Ikonik dan Ngangeni

Senyum, tawa, dan kebahagiaan mengingatkan pentingnya hubungan antarmanusia dan kehangatan dalam berbagi.

Secara historis, tradisi Lebaran Ketupat telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman dulu kala.

Perayaan ini telah menjadi bagian dari identitas budaya bangsa dan terus dilestarikan dari generasi ke generasi sebagai warisan bernilai tinggi.

Dalam keberagaman budaya Indonesia, tradisi Lebaran Ketupat di Kota Solo tetap menjadi salah satu penanda identitas masyarakat Jawa.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Kuliner Nikmat Wajib Kamu Coba saat Mudik Lebaran di Blora

Tradisi ini mengajarkan kepada setiap generasi tentang pentingnya memelihara warisan budaya dan nilai-nilai luhur terkandung di dalamnya.

Lebaran Ketupat bukan hanya soal makanan, melainkan juga tentang cinta dan kebanggaan warisan budaya bangsa.

Jadi, mari kita rayakan Lebaran Ketupat dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur, sembari menjaga kebersamaan dan memperkokoh ikatan kasih sayang di antara sesama. Selamat merayakan Lebaran Ketupat. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler