Tausiah Hari Ini; Cinta Dunia Membutakan Hati dan Menspirit Kemaksiatan

- 16 Juni 2022, 08:20 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd.
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

ALLAH SWT juga menimpakan berbagai musibah kepada suatu kaum, jika cinta dunia mendominasi relung hati mereka.

Rasulullah mengkhawatirkan masa depan umat ini, bila umatnya menguasai dunia. Beliau bersumpah;

“Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan, tapi aku khawtir seandainya dunia ditaklukkan kamu sekalian seperti ditaklukkan orang-orang sebelum kamu,”

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Islam Mensyariatkan Kasih Sayang Sesama Umat

“Akibatnya kamu berlomba mencari dunia seperti mereka berlomba dan dunia pun menghancurkan kamu seperti menghancurkan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).

Al Baihaqi dalam kitab Syu’ab Al Iman meriwayatkan hadis berbunyi, “Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah (cinta dunia adalah biang semua kesalahan). 

Rasulullah bersabda, “Tiadalah cinta dunia itu menguasai hati seseorang, kecuali dia akan diuji dengan tiga hal, yakni cita-cita tak berujung, kemiskinan yang tak akan mencapai kecukupan, dan kesibukan yang tidak lepas dari kelelahan.” (HR Ad Dailami ).

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Mentauladani Tokoh Usia Pendek Tapi Namanya Terabadikan

Rasulullah bersabda, “Umatku akan selalu dalam kebaikan selama tidak muncul cinta dunia kepada para ulama fasik, qari yang bodoh, dan para penguasa.”

“Bila hal itu telah muncul, aku khawatir Allah akan menyiksa mereka secara menyeluruh.” (Lihat kitab Ma’rifat As Shahabah karangan Abi Nu’aim, juz 23 hal 408).

Cinta dunia yang sudah membutakan hati mendorong seseorang berani korupsi, merampok, berjudi, dan melakukan kemaksiatan lainnya.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Perbuatan Kecilpun Dapat Berbuah Surga, Ini Risalahnya

Mengapa cinta dunia disebut sebagai pangkal semua bentuk dosa, kesalahan serta merusak keberagamaan seseorang? Hal ini bisa ditinjau dari enam aspek berikut ini;

Pertama; mencintai dunia yang berlebihan akan menimbulkan sikap mengagungkannya. Padahal, dunia di hadapan Allah sangat rendah. Mengagungkan apa yang dianggap hina oleh Allah termasuk dosa besar.

Kedua; Allah melaknat dunia dan membencinya, kecuali dunia yang digunakan untuk kepentingan agama-Nya.

tausiah

Baca Juga: Pengakuan Janda Cantik Pembuang Bayi; Buah Cinta Gelap, Dilahirkan di Kamar Mandi

Siapa mencintai yang dilaknat Allah, dia dibenci Allah dan diuji-Nya. Ad Daylami meriwayatkan hadis yang menyatakan, dosa besar yang paling besar adalah cinta dunia.

Ketiga; kalau seseorang cinta dunia berlebihan, dunia jadi sasaran akhir hidupnya. Orang itu akan menjadikan akhirat sebagai sarana mendapatkan dunia. Seharusnya, dunia ini dijadikan wasilah untuk menanam investasi akhirat.

Keempat;  mencintai dunia akan menghalangi seseorang dari urusan akhirat. Selain itu, menghalangi mereka dari keimanan dan syariat. Cinta dunia bisa merintangi mereka menjalankan kewajiban atau minimal malas berbuat kebajikan.

tausiah

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Catat, Inilah Penyebab Usia Umat Nabi SAW Lebih Pendek

Kelima; mencintai dunia mendorong kita menjadikan dunia sebagai orientasi hidup. Rasulullah bersabda;

“Barang siapa menjadikan akhirat sebagai tujuannya, Allah memberikan kekayaan dalam hatinya, mengumpulkan semua usahanya, dan dia akan dihampiri dunia walaupun dia enggan.

Dan barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah menjadikan kefakiran di depan matanya dan menceraiberaikan usahanya dan tidak dibagikan dunia kepadanya, kecuali yang sudah ditakdirkannya.” (HR At Turmudzi).

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Ingin Mengubah Dunia, Segeralah Memulai dari Diri Sendiri

Keenam; pencinta dunia disiksa berat dalam tiga tahapan. Di dunia tersiksa dengan berbagai kepayahan dalam mencarinya, di alam kubur merasa sengsara karena harta dunia yang telah dicarinya tidak dibawa ke alam barzah.

Dan di alam akhirat, dia akan menjumpai kesusahan berat saat dihisab. Siksa inilah yang ditegaskan surah at-Taubah ayat 55. *** 

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah