Renungan Harian Kristen - Penolong di Masa yang Sukar

- 19 November 2022, 09:05 WIB
Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen /Pixabay/NoeliaDemaria

Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Belajar Menghargai Kehendak Allah

Pertolongan kita hanya dari Tuhan melalui kuasa Firman-Nya, sebagaimana disebutkan “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.” Saat ini merupakan kesempatan yang baik selagi keadaan masih baik-baik saja, untuk mencari Firman Tuhan, bagaikan mengumpulkan “gandum” sebagai cadangan makanan bila masa kelaparan datang. Jika sekarang kita mau “mengumpulkan” Firman Tuhan, maka Tuhan pasti menjadi pertolongan kita. Dia tidak pernah kekurangan cara untuk menyatakan pertolongan-Nya, karena melalui Firman-Nya sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4:17 menuliskan: “seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.”

Janganlah kita sekarang merasa tidak perlu Firman Tuhan apalagi mengabaikannya, tetapi baiklah kita merasa membutuhkan Firman Tuhan senantiasa dalam hidup kita setiap hari. Kita akan merasakan kuasa Firman Tuhan menjadi nyata jika kita mau percaya. Tanpa percaya maka kita tidak akan pernah mengalami kuasa Firman Tuhan. Pada 2 Raja-Raja 7:1-20 dituliskan, Tuhan berfirman melalui Elisa bahwa besok akan ada kelimpahan makanan, hingga sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria. Tetapi ada seorang perwira, ajudan raja, yang tidak percaya dengan berkata: “Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?”

Keesokan hari sebagaimana Firman Tuhan, Tuhan membuat tentara Aram lari ketakutan karena mendengar seolah ada pasukan yang besar yang akan menyerang mereka. Mereka melarikan diri dan meninggalkan segala harta benda dan makanan di perkemahan mereka. Sementara itu di pintu gerbang kota Samaria terdapat empat orang kusta. Mereka memberanikan diri mendatangi perkemahan tentara Aram dan mendapati bahwa perkemahan itu telah ditinggalkan.

Keempat orang kusta ini segera kembali ke kota Samaria untuk memberitahukan kabar baik ini. Maka keluarlah penduduk Samaria ke perkemahan tentara Aram dan terjadilah kelimpahan makanan sebagaimana yang sudah difirmankan Tuhan melalui Elisa. Tuhan sanggup membuat mujizat tetapi hanya bagi orang yang percaya. Perwira, ajudan raja, yang tidak percaya hanya dapat melihat mujizat itu namun dia tidak ikut mengalaminya, karena dia mati terinjak-injak penduduk kota pada saat dia mengawasi pintu gerbang.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Kunci Bebas dari Masa Lalu

Betapa sangat disayangkan jika kita sudah mendengar Firman Tuhan, mendengar segala janji-janji-Nya, tetapi karena kita tidak mau percaya maka pada saat janji Firman Tuhan itu digenapi, kita hanya dapat melihatnya tetapi tidak ikut merasakan atau mengalaminya. Percayalah! Bukalah hati kita untuk Firman Tuhan, karena sesulit apapun keadaan kita, Tuhan sanggup menolong dengan cara-Nya yang ajaib. Oleh kuasa Firman-Nya, sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada, asal kita percaya. Jika kita mau bersungguhsungguh hidup di dalam Tuhan dan percaya serta menerima Firman-Nya di dalam hati kita, maka kita pasti merasakan pembelaan dan pemeliharaan Tuhan.

Dalam kisah di atas, musuh dikalahkan merupakan bukti pembelaan-Nya dan makanan berlimpah merupakan bukti pemeliharaan-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Haleluya! Amin.

Dikutip dari Pdt. Frengkie Jehaziel Tangka, M.M, Gereja Tabernakel Tubuh Kristus, Malang

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x