Renungan Harian Kristen - Penolong di Masa yang Sukar

- 19 November 2022, 09:05 WIB
Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen /Pixabay/NoeliaDemaria

KARANGANYARNEWS - Setiap hari, Renungan Harian Kristen hadir untuk memberikan kelegaan untuk jiwa-jiwa yang haus dan lapar Firman Tuhan.

Saat hati terasa berat, serahkan bebanmu pada Tuhan, dengan membaca Renungan Harian Kristen, yang bisa membantumu melepaskan masalah yang berat.

Selamat membaca artikel-artikel dalam Renungan Harian Kristen, semoga iman kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan.

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja. Merupakan suatu kebahagiaan bila kita dapat beribadah kepada Tuhan. Terlebih lagi hari kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat. Kita harus semakin bersemangat dalam mempersiapkan diri, bagaikan lima gadis bijaksana yang membawa pelita yang menyala dan juga minyak dalam buli-buli mereka untuk menantikan mempelai laki-laki datang.

Janganlah kita seperti lima gadis yang bodoh, sekalipun membawa pelita tetapi mereka menganggap ringan dalam menanti kedatangan mempelai laki-laki sehingga mereka tidak membawa minyak. Marilah kita bersemangat beribadah untuk menerima Firman Tuhan, sekalipun kadang-kadang Firman Tuhan itu tajam bagaikan pedang yang bermata dua saat mengoreksi dosa kita.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Selalu Ada Kebaikan dan Kemurahan Tuhan

Sebelum kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, akan datang masa yang sukar sebagaimana dituliskan pada 2 Raja-Raja 6:24-33, di mana terjadi kelaparan yang sangat hebat di Samaria ketika Benhadad, raja Aram, dengan seluruh tentaranya mengepung. Penduduk Samaria dalam keadaan tidak berdaya hingga mereka mengalami kelaparan. Pada saat raja Israel berjalan di atas tembok, datanglah seorang perempuan datang meminta pertolongan kepada raja. Namun karena demikian hebatnya kelaparan, raja pun tidak dapat menolong.

Bila kita baca di 2 Raja-Raja 6:28-30 disebutkan, “Kemudian bertanyalah raja kepadanya: "Ada apa?" Jawab perempuan itu: "Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku laki-laki. Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya." Tatkala raja mendengar perkataan perempuan itu, dikoyakkannyalah pakaiannya; dan sedang ia berjalan di atas tembok, kelihatanlah kepada orang banyak, bahwa ia memakai kain kabung pada kulit tubuhnya.” Melalui ayat ini dapat kita bayangkan betapa ngerinya keadaan yang terjadi pada saat itu.

Masa-masa sulit yang pernah terjadi di Samaria juga dapat terjadi di hari-hari akhir sekarang. Krisis perekonomian sedang membayangi banyak negara yang mengakibatkan kejahatan juga bertambah dan krisis perekenomian terutama masalah pangan merupakan masalah yang paling berat melebihi kebutuhan yang lainnya. Pada saat hal ini terjadi, tidak ada manusia yang dapat memberikan pertolongan, bahkan setinggi seorang raja yang mempunyai kekuasaan yang besar pun tidak dapat menolong.

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x