Keistimewaan dan Kemuliaan Weton Sabtu Pahing, Dibalik Misteri Khodam Macan Kumbang

- 21 Januari 2023, 07:35 WIB
Misteri dibalik Khodam Macan Kumbang yang melindungi neptu weton Sabtu Pahing, menurut Primbon Jawa
Misteri dibalik Khodam Macan Kumbang yang melindungi neptu weton Sabtu Pahing, menurut Primbon Jawa /Ilustrasi Pixabay/ Katerinavulcova/

Secara harfiah artinya pembantu, penjaga, pelindung dan atau pengawal khusus yang mendampingi seseorang. Dalam tradisi spiritual masyarakat Jawa, Khodam lebih populer disebut Perewangan.

“Aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang mendampingi dan melindungi manusia semenjak terlahir ke dunia,” kata Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu.

Baca Juga: Rejeki Melimpah Ruah Setelah Ketemu Jodoh Pinasti, Weton Jumat Legi Pilih Karir Profesi Berikut Ini

Secara ilmiah, menurutnya Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak lahir, ada juga yang tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.

“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Melenial’ tadi.

Khodam yang mendampingi dan melindungi seseorang sejak lahir, sebutan dan penamaannya dapat dideteksi dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton kelahirannya.

Baca Juga: Kemuliaan dan Limpahan Rejeki Weton Jumat Legi, Dibalik Misteri Energi Spiritual Cakra Bumi

Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.

Hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, disebutkan kelahiran neptu weton atau hari pasaran Sabtu Pahing memiliki lambang bilangan (18). Didapat dari penjumlahan simbul angka Hari Sabtu (9), ditambah Pasaran Pahing (9).

“Sabtu Pahing menjadi neptu weton istimewa, pemilik hutungan rumus logika matematik tertinggi diantara 35 hari pasaran. Didampingi dan dilindungi Khodam Macan Kumbang,” terang penulis buku ‘Astrologi Jawa Milenial’ tadi.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x