Inilah 8 Isyarat Ibadah Pusa Ramadhan Kita Diterima, Kalian Merasakannya?

- 24 April 2023, 05:05 WIB
Berikut 8 isyarat atau pertanda amalan ibadah fardlu puasa Ramadhan telah diterima Allah, atau hanya mendapakan lapar dan dahaga
Berikut 8 isyarat atau pertanda amalan ibadah fardlu puasa Ramadhan telah diterima Allah, atau hanya mendapakan lapar dan dahaga /Tangkapan Layar/alazharasysyarifsumut/

KARANGANYARNEWS - Adakah metode untuk mendeteksi atau mengetahui apakah amalan ibadah fardlu puasa Ramadhan diterima atau tidak? Lebih jelasnya, tanda-tanda amalan puasa Ramadhan diterima sebagaimana keutamaan istiqomah dalam beribadah, ataukah hanya mendapat lapar serta dahaga semata?

 

Hingga sekian hari setelah berakhirnya ibadah puasa Ramadhan, ditandai dengan Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023, ghirah berbagai ibadah puasa Ramadhan masih dirasakan setiap umat Islam.

Bulan Syawal  memang momentum paling tepat untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, setelah sebulan ditempa dengan ibadah fardlu puasa Ramadhan.

 Baca Juga: 5 Rangkaian Doa Mudik Lebaran: Singkat Mudah Dihafal, Selamat Sampai Tujuan

Sebagaimana dilansir dan dirangkum KaranganyarNews.com dari berbagai kajian Islami dalam forum-forum pengajian maupun sejumlah portal serta lini berabagai media sosial, berikut 8 tanda isyarat atau pertanda amalan ibadah fardlu puasa Ramadhan telah diterima:

  1. Tidak Berbuat Dosa Lagi

Karena kembali melakukan dosa adalah sebuah kerugian dan kebinasaan, Yahya bin Muadz berkata: ”barangsiapa yang beristighfar dengan lisannya sedangkan hatinya bertekad untuk bermaksiat, dan azamnya kembali kepada maksiat setelah sebulan dan kembali, maka puasanya tertolak darinya, dan pintu diterimanya amalan tertutup didepannya”.

  1. Takut Amal Ibadahnya Tidak Diterima

 

Seluruh umat muslim wajib memahami dan menyadarinya, sesungguhnya Allah Maha Tahu dan akan mengetahui apapun yang dilakukan seluruh umat-Nya. Termasuk amalan  puasa Ramadhan, sebagaimana firmsn Allah berikut ini:

 Baca Juga: Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-28: Raih Surga Al-khulud 100.000 Kota

“Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan siapa yang kufur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS Luqman:12). Terkait hal ini, Allah Ta’alaa juga berfirman:

إن تَكْفُرُوا فَإنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ)[الزمر:7)

Artinya: “Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu, dan Dia tidak meridloi kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridloi kesyukuranmu itu.” (QS Az-Zumar:7).

Jika seseorang melakukan ketaatan dan amal saleh dengan bersungguh-sungguh namun ia masih merasa tidak yakin amalannya diterima, maka  Aisyah radhiallahu anha berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang ayat ini:”

 Baca Juga: Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-27: Raih Pahala Setinggi menolong setiap Umat Islam

(وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ) [المؤمنون: [ 60

Artinya: “Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan dari sedekah dengan hati penuh rasa takut.” (QS Al-Mukminun: 60).

“Apakah mereka yang minum khamr atau mencuri?” Beliau berkata: “Bukan yang binti As-Shidiq ! akan tetapi mereka yang berpuasa, sholat, dan bersedekah, sedangkan mereka takut tidak diterima dari mereka, merekalah orang yang bersegera dalam kebaikan.”

Walaupun sang muslimin melakukan ibadah dengan baik dan bersungguh sungguh, namun tidak mengandalkan usahanya sendiri maka ia meremehkan amalannya serta menampakan kefakirannya dan ini akan membuat hatinya menjadi takut dan hendaknya ia berdoa kepada Allah agar amalannya diterima seperti amalan penghapus dosa di bulan Ramadhan.

  1. Diberikan Taufik

 

Sesungguhnya, salah satu tanda bahwa amalan ibadah hamba Allah diterima adalah ia diberikan hidayah dan taufiq untuk melanjutkan dan melakukan ibadah lainnya.

 Baca Juga: Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-25, Minggu 16 April 2023: Allah Mensirnakan Rasa Takut dan Sedih

Amal salih adalah ibarat sebuah benih pohon yang akan tumbuh subur jika diperlakukan dan dipelihara dengan baikdan ini akan ditambah oleh Tuhan secara benar sedikit demi sedikit.

  1. Menganggap Remeh amal Ibadahnya

Orang-orang yang benar-benar beriman murni atas kehendak dan ridha Allah SWT, akan selalu mengangap amalannya tidak ada maknanya dibanding dengan kuasa Allah yang maha besar.

Mereka akan selalu berusaha bersyukur dan tidak mebesar besarkan amalan apapun yang pernah mereka buat sehingga ini terlihat mereka mengiklaskan semua hal yang mereka kerjakan tersebut.

 Baca Juga: Catat, Inilah Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-24: Sabtu, 15 April 2023

يا أيها المدثر. قم فأنذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر. والرجز فاهجر. ولاتمنن تستكثر).]المدثر: 1-6

Artinya: “Wahai orang yang berselimut. Bangunlah lalu berilah peringatan ! dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkan segala perbuatan yang keji. Dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak.” (QS Al-Mudatsir: 1-6).

Imam Ibnu Qayyim: “Setiap engkau menyaksikan hakikat Rububiyah dan hakikat Ubudiyah, dan mengenal Allah, dan mengenal dirimu sendiri, dan menjadi jelas bagimu bahwa barang dagangan yang engkau bawa tidak layak bagi Raja yang Haq, meskipun engkau datang dengan amalan seluruh jin dan manusia, engkau takut akibatnya, dan Dia hanya menerimanya karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya, serta memberikan ganjaran atasnya juga karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya.” Madarijul Salikin (2/439).

  1. Mencintai Ketaatan dan Membenci Kemaksiatan

 

Tanda lainnya di mana amalan seseorang diterima oleh Allah SWT adalah dengan dianugerahi hati yang senantiasa memuja ketaatan dan selalu mebenci apapun jenis kemaksiatan, sebagaimana Allah SWT berfirman:

(الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ)(الرعد28 )

Artinya: “Orang-orang yang beriman hati mereka tentram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS Ar-Ra’d: 28).

 Baca Juga: 4 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Dalil dan Tanggal Jatuhnya

  1. Berharap dan Banyak Berdoa

Hamba Allah yang amalan salehnya direstui oleh Allah akan senantiasa berharap, berdoa dan banyak melakuakn hal yang baik. Allah SWT ketika keduanya membangun Kabah seraya berfirman:

( وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت وإسماعيل ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم)( البقرة:127)

Artinya: “Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail seraya berkata: Ya Rabb kami terimalah amalan kami. Sungguh Engkaulah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 127).

  1. Diberi Kemudahan Melakukan Ketaatan dan Menjauhi Maksiat

Allah akan senantiasa memudahkan kita dalam menambah pahala amal saleh dan membuat kita mudah menjauhi larangan-Nya jika ibadah kita diterima oleh-Nya. Allah SWT berfirman:

(فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى{5} وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى{6} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى{7} وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى{8} وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى{9} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى{10}) الليل:5-10).

 Baca Juga: Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-23: Raih Pahala Seperti Memberi Makanan Setiap Anak Yatim

Artinya: “Maka barangsiapa memberikan hartanya dan bertakwa, dan membenarkan pahala yang terbaik, maka kami mudahkan dia kepada jalan menuju kemudahan. Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup, dan mendustakan pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkannya jalan menuju kesukaran.” (QS Al-Lail: 5-10).

  1. Mencintai Orang-orang Salih

 

Jika kelak kita mebenci orang-orang yang jahat dan melanggar larangan Allah dan kita mulai mencintai orang-orang yang saleh, maka ini termasuk salah satu tanda amalan baik kita diterima oleh Allah SWT.

روى الإمام أحمد عن البراء بن عازب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((إن أوثق عرى الإيمان أن تحب في الله وتبغض في الله)).

Imam Ahmad rahimahullah telah meriwayatkan dari Barra bin ‘Azib radhiallhu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ssesungguhnya ikatan buhul keimanan yang paling kuat adalah engkau mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.” ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x