Bertemu Ganjar, Petani Tembakau Wadul Harga Tak Sesuai Harapan

6 September 2021, 14:56 WIB
Karman ditemui Gubernur Ganjar Pranowo saat menjemur tembakau hasil panenannya /humas pemprov jateng/

KARANGANYARNEWS - Ditemui Gubernur Jateng saat menjemur tembakau panenannya, Karman berkeluhkesah atau wadul penjualan tembakau panenannya tahun ini tak sesuai harapan.

Karman, 50 tahun tak pernah menyangka, dirinya bisa bertemu dengan orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Apalagi, pertemuan itu berlangsung tanpa disengaja, saat ia bersama keluarganya sedang menjemur tembakau di pinggir jalan.

Baca Juga: Panan Raya Tembakau, Petani Keluhkan Minimnya Pembelian Pabrik Rokok

Karman adalah petani tembakau asal Wonosobo. Karena cuaca di daerahnya kurang mendukung, ia rela mengangkut tembakaunya untuk dijemur di pinggir jalan Temanggung-Parakan, karena panas yang cukup bagus.

Saat asyik menjembur tembakau itulah, rombongan mobil berwarna hitam tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, tempat Karman menjemur tembakau. Dari dalam mobil, keluar pria berambut putih yang langsung membuat Karman terkejut.

Ganjar, hari itu memang sedang mengecek sejumlah gudang tembakau di Temanggung. Ia ingin memastikan tembakau petani terbeli saat musim panen ini.

Baca Juga: 40.173 Rumah Tersasar Bantuan Pemasangan Saluran Listrik

"Lho pak Ganjar," katanya sambil tersenyum. "Lagi nopo niki pak (sedang apa ini pak), niki mbakone sampeyan (ini tembakaunya bapak)," sapa Ganjar.

Ganjar pun langsung jongkok, sambil melihat-lihat tembakau milik Karman. Keduanya kemudian asyik ngobrol, diikuti beberapa keluarga Karman yang ada di belakangnya.

"Kulo saking Wonosobo pak (saya dari Wonosobo), niki nunut njemur mbako (ini numpang menjemur tembakau)," ucapnya.

Baca Juga: 4 Kabupaten di Jateng Jadi Pailot Proyek Sekolah Penggerak

"Lhakok adoh men (kok jauh sekali), di sana ndak ada panas ya," tanya Ganjar dibenarkan oleh Karman.

Ganjar pun menggali informasi tentang tembakau pada Karman. Ia bertanya tentang hasil panen, harga jual hingga berapa penghasilan dari bertani tembakau.

Tak hanya ngobrol, Ganjar juga menyempatkan menengok gubuk sederhana yang dibangun Karman untuk istirahat. Gubuk itu dibuat dari anyaman bambu tempat menjemur tembakau, digelari terpal pada bagian bawah.

Baca Juga: 4 Kabupaten di Jateng Jadi Pailot Proyek Sekolah Penggerak

Di dalam gubuk itu, Ganjar menemukan perbekalan Karman, termasuk juga beberapa bahan baku ‘tingwe’ alias rokok tradisional ‘nglinting dewe’.

"Wah iki, iso nglinting dhewe. Niki nggeh mbakone njenengan pak. Wah, mbakone dhewe diudut dhewe (tembakaunya sendiri dirokok sendiri). Lha iki bontote wis telas pak, sampun dahar to (ini bekalnya sudah habis, sudah dimakan ya)," katanya sambil membuka rantang perbekalan Karman.

Cukup lama Ganjar ngobrol dengan Karman di tempat itu. Obrolan dan candaan antara Ganjar dan Karman, membuat suasana jadi ger-geran. Sebelum pamit melanjutkan perjalanan, Ganjar memberikan hadiah untuk Karman berupa masker, vitamin dan kaos.

Baca Juga: Dibalik Garangnya Erupsi Merapi, Tersimpan Taman Nasional Terkecil Nan Eksotik

"Nggih mpun kulo ajeng lanjut, kulo doake panjenengan sehat, mbakone payu (saya doakan bapak sehat, tembakaunya laku). Tetap jaga prokes njih," pungkasnya.

Karman mengaku sangat terkejut dengan kedatangan Ganjar. Ia tak menyangka, Ganjar mau mendatanginya, saat sedang menjemur tembakau. Apalagi, Ganjar mau duduk lesehan di gubuk sederhananya.

"Nggak tahu, kaget banget. Kok ada pak Ganjar di sini. Nggak nyangka saya, beliau mau mampir," ucapnya.

Baca Juga: Hari Kelima PTM, Annisa Dihadiahi Sepeda Gurbernur Ganjar

Saat ngobrol bersamanya, Ganjar bertanya soal tembakau. Kepada Gubernur, Karman mengatakan jika harga tembakau masih jauh dari harapan petani.

"Saya nanam 2000 batang, harganya sekarang kurang bagus, tapi tetap bersyukur dan harapannya bisa laku," pungkasnya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler