Terjadi 125 Kali Gempa Guguran di Gunung Merapi

13 Maret 2022, 21:50 WIB
Foto ilustrasi aktivitas Gunung Merapi tanggal 25 Februari hingga 3 Maret 2022. /BPPTKG /BPPTKG

KARANGANYARNEWS - Dari periode pengamatan pada Sabtu, 12 Maret 2022 dari pukul 00.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah telah mengalami 125 kali gempa guguran.

Kepala BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi),

Hanik Humaida menyebutkan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat tiga kali gempa hibrid atau fase banyak, satu kali gempa embusan, dan satu kali gempa tektonik.

Baca Juga: Update Erupsi Merapi Terkini, Terjadi Lagi 16 Guguran Awan Panas

Tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas puncak, berdasarkan pengamatan visual.

Tercatat pada pengamatan tersebut, 28 kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 12 Maret 2022, menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,2 cm dalam tiga hari.

Baca Juga: Status Merapi Hari Ini Tetap Siaga, Berikut Area yang Masuk Potensi Bahaya

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km," tulis Hanik melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Minggu, 13 Maret 2022.

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca Juga: Status Merapi Hari Ini Tetap Siaga, Berikut Area yang Masuk Potensi Bahaya

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lanjut Hanik, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Gunung ini memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena menurut catatan modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat. 

Seperti diketahui, Magelang, Sleman, Klaten, dan Boyolali menjadi kota dan kabupaten terdekat. Bahkan di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. 

Baca Juga: Merapi Luncurkan Lava Pijar dan Wedhus Gembel, Begini Penampakan Lengkapnya

Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).***

Editor: Abednago Afriadi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler