PMK Tak Menular Manusia, Mentan; Stok Sapi Idul Adha Aman

14 Mei 2022, 20:53 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan obat- obatan untuk ternak sapi kepada Bupati Boyolali, M Said Hidayat /Dok SMSolo/

KARANGANYARNEWS – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak sapi, dipastikan tidak menular pada manusia dan segera akan terselesaikan.

Demikian ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Boyolali Jumat, 13 Mei 2022.

Karena itulah, dia meminta agar seluruh masyarakat tidak panik terkait mewabahnya PMK di berbagai daerah belakangan ini.

Baca Juga: Miris..! Gletser Austria Diprediksi Lenyap Akhir Abad Ini karena Perubahan Iklim

Menurut Mentan, penanganan tepat PMK dilakukan dengan suntikam vitamin dan antibiotik dinilai berhasil mempercepat penyembuhan. Namun, jika ditemukan transmisi lokal, tindakan darurat berupa lockdown akan dilakukan.

Berkaca pada temuan PMK puluhan tahun lalu, upaya penanganan dilakukan dengan pemusnahan masal. Namun, dia menekankan agar penanganan ternak terpapar dengan suntikan vitamin, antibiotik dan penurunan suhu tubuh.

“Upaya ini manjur karena dalam dua hari sudah terjadi pemulihan pada sapi yang sakit.” Jika ternak belum sembuh, maka perlu disuntik lagi. Pasalnya, kondisi ini ada kemungkinan dimanfaatkan orang lain yang tidak bertanggungjawab. Orang itu suka ada wabah karena bisa memanfaatkan peternak yang panik.

Baca Juga: Teror Buaya Bayangi Pantai Kupang. Warga Diimbau Waspada

“Jika sampai peternak panik lalu jual sapinya maka harga jatuh. Orang itu lalu beli murah, yang awalnya harga Rp 45 juta akhirnya Rp 10 juta lepas. Tentu merugikan peternak. Maka kita tingkatkan upaya preventif dan pencegahan.”

Mentan juga meminta agar dilakukan validasi dan faktualisasi data. Perlu dipastikan apakah ternak yang mati dikarenakan PMK.

Dicontohkan, data ternak terpapar di Jawa Timur mencapai 2 ribuan sapi dan 33 ekor sapi mati.

Baca Juga: Resep Kupat Jembut; Citarasanya, Tercepat Mengusir Gabut

“Ternyata setelah diverifikasi tidak semua sapi yang mati karena PMK,” jelasnya. Terkait hal itu, Kementan juga telah membentuk gugus tugas dalam penanganan PMK. Ditingkat daerah, pemda bisa menggandeng polres dan kodim dalam pendampingan tracing.

Gugus tugas ini bertugas menyusun dan mengendalikan informasi. Sehingga tak ada informasi bias yang memicu kepanikan.

Mentan juga menjamin, wabah PMK tidak akan berpengaruh pada Idhul Adha. Karena menurutnya, produktivitas ternak bebas PMK masih sangat besar. Daging ternak yang terpapar PMK juga masih bisa dikonsumsi manusia.

Baca Juga: Lakukan Pendakian Tanpa Izin, 13 Wisatawan Dilaporkan Hilang di Gunung Changshan

“Kami jamin Idul Adha tidak ada pengaruhnya. Karena produktivitas ada, ternak sapi juga cukup yang dipotong paling 6-10 persen. Paling hanya 1,7 juta ekor untuk Idhul Adha. Diambil saja yang baik-baik. Jadi PMK tidak boleh mengusik Idul Adha atau Idhul Korban,” tandasnya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler