Borobudur Trending, Rencana Kenaikan Harga Tiket Tuai Kritik Pedas Warganet

5 Juni 2022, 17:26 WIB
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, didampingi Gubernur Ganjar Pranowo dalam acara peresmian kawasan Candi Borobudur sebagai destinasi ramah linggungan, Sabtu, 04 Juni 2022 /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Rencana kenaikan harga tiket pariwisata Candi Borobudur, menjadi Rp 750.000 teruntuk wisatawan domestik menui kritikan pedas  ribuan warganet.

Hingga Minggu, 05 Juni 2022 siang kehobohan dan kritikan warganet masih mengalir deras, bahkan menjadi trending topik di media sosial terutama akun Twitter.

Topik pembahasan yang menuai kritik pedas netizen , juga masih sama. Terkait rencana kenaikan tarif tiket masuk ke objek wisata Candi Borobudur yang disampaikan Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Borobudur Jadi Destinasi Ramah Lingkungan, Luhut; Semua Kendaraan Berenergi Listrik

Publik menilai, kenaikan tarif untuk wisatawan domestik menjadi Rp 750.000 per orang, selain tidak masuk akal juga dianggap sangat memberatkan wisatawan domestik.

Selebihnya, tidak sedikit juga yang mengomentari rencana kenaikan harga tiket di Candi Borobudur semahal itu, tidak menumbuhkembangkan kunjungan wisatawan justru mematikan program pemerintah yang tengah digembar-gemborkan.

“Siapa yang mau datang?  Ini mematikan pariwisata Borobudur,” tulis akun Twitter @aniesfor2024.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Siap Mengcreate Event Borobudur, Paska Penetapan Destinasi Ramah Lingkungan

“Ya kalo gini borobudur akan ditargetkan hanya untuk turis manca, padahal kalo bisa si dilebih bumikan ke turis domestik, harusnya yg lebih mengenal borobudur ya kita, bukan orang luar,” cuit akun @gothicisbeuaty.

“Apakah keputusan ttg harga tiket Borobudur ini didukung kajian yg akuntabel? Rp 750 ribu jelas di luar jangkauan turis lokal,” tulis @alvinlie.

“Scr tersirat menghambat turis lokal masuk Borobudur. Itu baru tiket masuk loh. Belum biaya transport, makan cinderamata, dsb,” akun @alvinlie menambahkan.

 Baca Juga: Pemprov Jateng Membumikan Pancasila dengan Pengembangan SDM

“Bisa2 kabur deh turisnya dan lebih memilih ke tempat2 wisata yg ramah kantong, ini juga bakal ngefek ke para UMKM yang berjualan di sana pasti akan terdampak sepi pembeli,” tulis @stevaniehua.

Dikutip Minggu, 05 Juni 2022 dari akun Twitter @orenjiraf menuliskan, “Bapak, patokan segitu tuh bisa matiin pariwisata, UMR juga paling berapa kali lipat dari 750 k loh, yang ke Borobudur juga bukan turis semua.”

“Minat masyarakat kalo mahal2 ya gak mau, nanti kalo gak ada pengunjung, orang bermatapencaharian Borobudur seperti penjual bisa sepi dagangannya, akhirnya konominya makin menurun. Kalo warga miskin apa mau tanggung jawab?” akun Twitter @orenjiraf menambahkan.

Baca Juga: Dituding Terlalu Berambisi Nyapres, Ganjar Pranowo; Capres itu Urusan Bu Mega

Kanal Twitter @infomitigasi juga menulis, “Tiket ke candi Borobudur Rp750 k?! tentunya ini akan semakin membatasi generasi muda dan anak bangsa untuk mengenal sejarah dan budayanya.”

“Semakin tidak kenal budaya dan sejarahnya juga akan merosot pula kebanggaan generasi muda kita akan bangsanya sendiri,” tulis @infomitigasi mengomentari berita rencana kenaikan harga tiket di destinasi wisata kepurbakalaan tadi.

Berbagai sumber yang dihimpun KaranganyarNews.com menyebutkan, Candi Borobudur trending Twitter lantaran kian banyak warganet melontarkan ketidaksetujuannya, terkait rencana kenaikan harga tiket.

Baca Juga: Ngeri..! Profesor IPB Ingatkan Ancaman Krisis Pangan hingga Potensi Perang, Akibat Punahnya Binatang Ini

Hingga Minggu, 05 Juni 2022 siang setidaknya tak kurang sudah ada 7.574 tweet yang menggunakan nama Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Tadi. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler