Pemerintah Dorong Pemanfaatan 5G untuk Industri Dalam Negeri

- 1 Juli 2021, 23:40 WIB
Ilustrasi teknologi 5G.
Ilustrasi teknologi 5G. /Pixabay/mohamed Hassan

KARANGANYARNEWS - Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi telekomunikasi 5G untuk industri dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengatakan Kementerian Perindustrian mendorong industri dalam negeri memproduksi perangkat pendukung base station 5G.

Hal itu diungkapkan dalam Webinar “5G dan Peran Insinyur Elektro dalam Pengembangan Transformasi Digital Indonesia” dari Jakarta, Sabtu (26/6/2021).

"Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo, khususnya untuk menunjang produksi industri manufaktur yang menggunakan teknologi IoT. Pengembangan R&D teknologi 5G, akan diarahkan ke Technopark binaan Kemenperin, hasil kerja sama dengan vendor-vendor dalam negeri," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Bagikan STB Gratis ke Masyarakat Kurang Mampu Mulai Juli 2021

Pemerintah telah meluncurkan “Peta Jalan Making Indonesia 4.0” pada 4 April 2018 sebagai inisiatif untuk percepatan pembangunan industri memasuki era industri 4.0. Dengan sasaran utama menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia berdasarkan PDB pada 2030.

Menurut Taufiek, Kemenperin tengah menyiapkan industri dalam negeri dalam penyediaan perangkat pendukung base station 5G maupun aplikasinya. Untuk tahap awal nilai persentase ambang batas minimum TKDN perangkat pengguna (User Equipment) 5G, dapat mengikuti nilai yang berlaku saat ini pada perangkat dengan teknologi 4G/LTE.

“Pemerintah telah menetapkan 10 program prioritas nasional, di antaranya dengan membangun Infrastruktur Digital, dan infrastruktur 5G termasuk di dalamnya untuk mempercepat transformasi digital. Untuk itu dibutuhkan revitalisasiindus industri manufaktur guna mendukung program tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Menkominfo Dorong Digitalisasi BUMDes, UMKM, Ultra Mikro dan Koperasi On Boarding

Ilmate menyatakan teknologi 5G memiliki kombinasi antara konektivitas berkecepatan tinggi, latensi rendah dan cakupan luas untuk dioptimalkan bagi penerapan industri 4.0.

“Sehingga sensor dan penganalisaan data akan menjadi real time dan tanpa jeda,” tuturnya.

Selain itu, 5G juga membuat pengguna bisa mengontrol lebih banyak perangkat secara remote. Bahkan, 5G dapat membuka lebih banyak ragam use case, peluang bisnis, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.

“Di mana kinerja jaringan real-time sangat kritis, seperti pada remote control alat berat di lingkungan berbahaya, sehingga dapat meningkatkan faktor keselamatan pekerja, dan banyak lainnya,” ungkap Taufiek.

Baca Juga: Kemnaker RI Raih Predikat WTP 5 Tahun Berturut-turut Sejak 2016

Ilmate berharap, webinar ini memberikan wawasan kepada Insinyur Elektro Indonesia untuk memanfaatkan peluang teknologi 5G dalam menunjang Industri 4.0, membangun SDM dan ekosistem untuk mengakomodasi transformasi digital Indonesia.

Webinar yang diadakan Persatuan Insinyur Indonesia dan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) Indonesia Section khususnya bidang Government Relation Chapter, diharap menjadi wadah bagi para akademisi untuk bersinergi membangun solusi teknologi berbasis 5G.

Selain Dirjen Ilmate Kementerian Perindustrian, webinar diisi pembicara Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, LT. Handoko dan Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail. Hadir pula perwakilan ekosistem 5G antara lain Telkomsel, PT. Tata Sarana Mandiri (TSM); ShintaVR; Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI); serta Schneider Electric.

Editor: Arumi Sutrisni Putri

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah