Pandemi dan PTM, Benarkah Bagai Makan Buah Simalakama

- 28 Oktober 2021, 21:51 WIB
Monitoring dan evaluasi (Monev) Tim Terpadu Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar di SMPN 4 Karanganyar
Monitoring dan evaluasi (Monev) Tim Terpadu Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar di SMPN 4 Karanganyar /Anik Hidajati, S.Pd., M.Pd./

Penulis || Anik Hidajati, S.Pd., M.Pd.

BAGAI makan buah simalakama, di saat pandemi Covid - 19 belum dapat diprediksikan kapan berakhirnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dimulai dan dilaksanakan, meski masih bersifat terbatas.

Sejumlah argumentasi disampaikan Kemendikbud-Ristek, menjawab pertanyaan kenapa PTM harus segera dilaksanakan. Salah satunya, jika mendasar standar keamanan sekolah dari resiko pandemi Covid - 19, PTM baru dapat dilaksanakan setelah pandemi benar-benar selesai. 

Dilematis, satu sisi kementrian kesehatan pun belum dapat memprediksikan kapan selesainya pandemi. Disisi lain, penyelenggaraan pendidikan tidak dapat menunggu sesuatu yang tidak ada kepastiannya.

Baca Juga: Terspirit Kejenuhan Belajar Daring, Habib Pecahkan Rekor Multidisiplin Ilmu

Sebagaimana ditegaskan Sri Wahyuningsih dari Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud-Ristek, dalam ketidakpastian ini  pendidikan harus tetap berjalan. Bagaimana caranya, PTM harus segera dilaksanakan.

Dalam diskusi bertajuk ‘Tatap Muka Demi Siswa’ secara daring, Sri Wahyuningsih juga menjelaskan, PTM terbatas harus disiapkan semaksimal mungkin oleh seluruh pelaksana pendidikan.

Menurutnya, PTM terbatas juga wajib mengikuti aturan yang ada. Terpenting, fungsi pengawasan  benar-benar dilakukan, agar sekolah tidak menjadi klaster baru penularan Covid - 19.

Baca Juga: Ciptakan Robot Sterilisasi PTM, 2 Siswi MTsN 5 Sragen Raih Prestasi InternasionaL  

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x