Langkah konkrit yang telah dilakukan, mengembangkan Sumber Daya Manusia warga dalam kerajinan blangkon. Menurut dia, tidak hanya para pengrajin blangkon yang suda ada, pemberdayaan perempuan dilibatkan.
“Ibu-ibu PKK juga belajar membuat blangkon. Nantinya, dapat juga menjadi pendamping wisatawan yang datang untuk melihat atau bahkan terjun langsung membuat blangkon,” kata Ira Rubiyanti menambahkan.
Baca Juga: Jumapolo Jadi Pyloot Projeck ILDI Kabupaten Karanganyar
Ditemui secara terpisah, Widodo pengrajin blangkon di Desa Ngerangan mengaku ketertarikannya menggeluti kerajinan blangkon dikarenakan gejolak jiwa seni, sekaligus spiritnya untuk melestarikan budaya Jawa.
Widodo yang telah menekuni kerajinan blangkon di desanya tak kurang sepuluh tahun, menjelaskan sering mendapatkan pesanan dari berbagai daerah. Baik teruntuk dipakai pemesan sendiri, maupun para pedagang untuk dijual lagi.
“Harganya sangat bervariatif, tergantung bahan baku dan jenis atau model blangkon yang dipesan. Dari Rp 17.000 sampai Rp 40.000 setiap blangkon,” kata dia kepada awak media, di rumah produksinya. ***