KARANGANYARNEWS - Selain misteri tiga arca di Arcapadha, jalur pendakian Gunung Semeru juga terindikasi arkeolog terdapat punden berundak yang misterius.
Arkeolog Dwi Cahyono memperkuat pendapat dia, sebagaimana dilansir karanganyar.com dalam Jejak Majapahit di Gunung Semeru (2); Misteri Candi Dibalik Prasasti Ranu Kumbolo.
Beratnya perjuangan pengembaran spiritual Mpu Kameswara ke puncak Gunung Semeru, sebagaimana terpahat pada relief Candi Jajaghu atau Candi Jago di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Baca Juga: Jejak Majapahit di Gunung Semeru (2); Melacak Misteri Candi Dibalik Ranu Kumbolo
Menurut Dwi Cahyo, relief di candi ini merupakan gambar Kunjarakarna atau percabangan jalan. “Percabangan jalan ini satu berbentuk lurus, dan cabang satunya berkelok-kelok dan mendaki,” kata dia.
Gambaran jalan yang berkelok-kelok dan mendaki, sebagaimana terdapat pada relief Candi Jago, ditafsirkan Dwi Cahyono sebagai perjalanan menuju Mahameru yang merupakan tempat para dewa.
Titik akhir dari ‘yatra’ atau perjalanan spiritual yang dilakukan Mpu Kameswara, adalah puncak Mahameru atau Nirwana, cabang jalan yang lurus, ditafsirkan perjalanan menuju neraka.
Baca Juga: Jelmaan Dewi Cantik Penunggu Gunung Semeru, Ikan Mas Super Jumbo Selamat dari Erupsi
Mpu Kameswara tidak hanya singgah di danau Ranu Kumbolo, tempat air sakral nan suci di Gumung Semerua. Kerika melakukan ‘yatra’ ke puncak Gunung Semeru, rohaniawan semasa Kerajaan Majapahit ini juga singgah atau ‘satre’ di Archapadha.