Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh Minggu. Ketetapan awal Ramadan 1443 H disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di kantor PBNU, Jumat.
Keputusan itu ditetapkan setelah PBNU menerima laporan dari tim rukyatul hilal di sejumlah lokasi rukyat. Tim melaporkan hilal di sejumlah titik tidak terlihat.
Baca Juga: SE PP Muhammadiyah; Inilah Fatwa Prokes Ramadhan Teruntuk Pimpinan Seluruh Tingkatan
“Dengan ini Pengurus besar Nahdlatul Ulama memberitahukan bahwa awal bulan Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Ahad wage tanggal 3 April 2022 Masehi,” kata Gus Yahya.
Lembaga Falakiyah PBNU diketahui mengeluarkan kriteria imkan rukyat hilal Nahdlatul Ulama, yaitu minimal ketinggian hilal 3 derajat.
Kriteria imkan rukyat hilal NU tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan LF PBNU No. 001/SK/LF-PBNU/III/2022 Tentang Kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: Apa Arti Ahlan wa Sahlan, Marhaban yaa Ramadhan? Begini Penjelasan Ustadz Miftah Fauzi
Lembaga Falakiyah dalam lampiran surat keputusannya menyebut ketinggian hilal awal Ramadhan 1443 H minimal 3 (tiga) derajat.
“Tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat,” demikian isi surat keputusan.
Kriteria imkan rukyat NU putusan LF PBNU pada Kamis (31/3/2022) ini mulai diberlakukan sejak awal Ramadhan 1443 H.