Seminar Pra-Muktamar ke 48, Haidar Nashir; Muhammadiyah Perkuat Jaringan Global

- 30 Mei 2022, 23:13 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,  Haedar Nashir
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir /Twitter @HaedarNS/

KARANGANYARNEWS - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,  Haedar Nashir mengungkapkan Muhammadiyah akan terus berkomitmen dan  bertekad mengembangkan jaringan Muhammadiyah di tingkat internasional.

Hal ini dimaksudkan agar program revitalitasi organisasi di tingkat global dapat  memperkuat gerakan persyarikatan di luar negeri, sekaligus mengaktualiasikan gerakan kosmopolitanisme Islam melalui internasionalisasi gerakan.

“Selain memperluas dan memperkuat pendirian PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) di berbagai negara, Muhammadiyah juga berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari badan negara di luar negeri tempat PCIM berada.” kata Haedar Nashir.

Baca Juga: Din Syamsudin; Kegelisahan Syafii Maarif Terungkap Kritis Tapi Menggelitik

Menurutnya,  perpaduan antara PCIW di setiap negara dan pengakuan badan negara akan semakin memudahkan peran Muhammadiyah di luar negeri.

Hal tersebut disampaikan  Haedar saat menyampaikan keynote speech pada Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48, bertema “Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah” di Edutorium K.H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin 30 Mei 2022.

Haedar Nashir menyampaikan keynote speech secara daring melalui aplikasi Zoom meeting, seminar ini akan berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (30-31 Mei 2022).

Baca Juga: Inilah Wasiat Terakir Syafii Maarif Teruntuk Haedar Nashir

“Muhammadiyah perlu melakukan langkah-langkah agar  internasionalisasi gerakan itu bisa dirasakan masyarakat internasional. Sehingga Muhammadiyah akan terus berkiprah dan berkomitmen di dunia internasional untuk isu agama dan perdamaian,” kata dia.

Dikatakan, perpaduan suara agama dan perdamaian ini dapat memengaruhi kehidupan dunia. Muhammadiyah juga akan terus mengembangkan kerjasama pendidikan dalam hal kemanusiaan dan kesehatan.

Menurut Haedar Nashir, diaspora kader Muhammadiyah di berbagai juga perlu ditumbuhkan. Diaspora bukan sekadar ada di luar negeri, tapi juga harus punya jaringan di luar negeri. Kader-kader potensial di luar negeri agar bisa berperan lebih besar sesuai bidangnya masing-masing.

Baca Juga: Memberi Penghormatan Terakir, Jokowi; Syafii Maarif Guru Keteladanan Bangsa

“Muhammadiyah perlu membuat karya yang bisa dipublikasikan di tingkat internasional, penerjemahan buku-buku dan pikiran-ikiran Muhammadiyah ke dalam bahasa asing,” terangnya.

Peran dan kehadiran perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, disebutkan  sangat penting dalam internasionalisasi persyarikatan. Menurutnya, Muhammadiyah akan terus membangun markas-markas dakwah di luar negeri.

Sebagaimana dicontohkan, pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang segera akan beroperasi dan Muhammadiyah Australia Collage yang beroperasi awal tahun 2022 ini.

Baca Juga: Takziah Syafii Maarif, Ganjar; Beliau Panutan yang Sangat Menyejukkan

Selain itu masih ada juga rintisan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Busthanul Atfal (TK ABA) di Kairo dan Malaysia akan menjadi fase baru dan program baru gerakan konkrit persyarikatan di tingkat internasional. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah