Ganjar Pranowo juga memaparkan, bagaimana kiat-kiatnya agar generasi muda dapat terbebas dari hal tersebut. Salah satunya, mengajak dan memberikan pemahaman mengenai bahayanya pernikahan dini, seks di luar nikah, dan Napza.
Duta GenRe (Generasi Berencana), menurutnya harus mengambil peran itu sebagai juru bicara, dengan cara-cara yang populer dan mudah diterima oleh teman sebayanya.
Baca Juga: Ukir Rekor Individu Kelas Full Marathon, Ini Kiat Siti Atikoh Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah menandaskan, masa depan generasi bangsa akan terancam jikalau masih banyak pernikahan dini, pergaulan atau seks bebas, pengaruh narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).
Semua pihak berharap generasi bangsa makin kreatif, makin sering bertemu, makin sering diberi tugas. Lalu mereka berbicara dengan generasinya tentang jangan menikah dini, jangan terlibat narkoba.
“Kamu musti aktif untuk mengajak anak-anak seusiamu rajin bersekolah, belajar, untuk menggapai cita-cita. Maka potensi-potensi terjadinya (ancaman) tadi, bisa kita cegah," kata Ganjar Pranowo menegaskan lagi.
Baca Juga: Silaturahmi Kebangsaan, Taslim Syahlan: Ikhtiar untuk Penguatan Toleransi
Dalam kesempatan itu, dia sempat memberikan tantangan kepada empat perwakilan remaja dan Duta GenRe dari Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra.
Keempatnya adalah Marselius (Papua), Rosa Sartika (Sulawesi Selatan), Nurul Oktaviani (Kalimantan Barat), dan Dimas Ferdiansyah (Lampung). Mereka diminta berkampanye, membuat video pendek diunggah ke akun media sosial.
Video tersebut berisi tentang tiga ikrar Duta GenRe, diantaranya tidak akan menikah muda, tidak akan berhubungan seks di luar nikah, dan tidak akan terpengaruh Napza.