KARANGANYARNEWS - Denny JA, berbeda pandang dengan para sarjana dan aktivis dalam menyikapi isu moderasi beragama yang belakangan ini gencar disuarakan oleh pemerintah. Para sarjana dan aktivis umumnya mempersoalkan sikap resmi pemerintah, dalam mengkonstuksi hubungan antaragama di tengah masyarakat.
"Alasannya, sudut pandang pemerintah dalam soal keagamaan biasanya konservatif. Di masa lalu, pemerintah melihat pentingnya moderasi beragama untuk mewujudnya stabilitas dalam menunjang pembangunan," Kata Ahmad Gaus.
Demikian disampaikan penulis buku Pemikiran Denny JA berjudul 'Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama: Sembilan Pemikiran Denny JA soal Agama di Era Google', dalam diskusi dan bedah buku karya dia terbaru tadi.
Baca Juga: Dibedah Satupena Jawa Tengah, Inilah Kontroversi Buku Pemikiran Denny JA Karya Ahmad Gaus
Menurut Ahmad Gaus, kerukunan nasional di masa lalu merupakan modal utama terwujudnya persatuan dan kesatuan dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita pembangunan.
Karena tujuannya stabilitas, maka wacana tentang hubungan antaragama dikooptasi oleh negara, dan menjadi bagian integral dari politik pemerintah. Itulah sebabnya, sebagian sarjana dan aktivis bersikap skeptis terhadap kebijakan moderasi beragama saat ini.
Konsisten Menegakkan Hukum