KARANGANYARNEWS- Sosok MBok Yem, memang sudah tak asing lagi. Tak hanya bagi para pendaki Gnung Lawu, para komunitas spiritual reliqius yang berlatar budaya Jawa yang pernah menjalani laku ritual ziarah sederet petilasan atau napak tilas jejak pengembaraan spiritual Raja Majapahit terakhir, dipastikan juga akrap dengan nama Mbok Yem.
Termasuk diantranya para wisatawan manca negara yang pernah menginjakkan kaki sepanjang jalur pendakian Gunung Api purba paling legendaris yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah- Jawa Timur ini,. Selain pernah singgah di warung sekaligus tempat tinggalnya, juga pernah mencicipi menu khas masakannya.
Karena populritasnya ini juga, wanita sangat sederhana ini, dijuluke TheLegen mount Lawu atau legendanya Gunung Lawu, Gunung yang disebut-sebut sebagai 'pusere' atau titik tengahnya dan dimitoskan sebagai Gunung paling paling sakral se Pulai Jawa tersebut.
Baca Juga: Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas Hingga 1.990 hektare: Water Bombing, BNPB Gunakan Helikopter.
Tercatat sejak tahun 1980, Mbok Yem yang kini telah berusia 64 tahun mendirikan warung di Hargo Dalem, puncaak Gunung Lawu berketinggian 3.150 meter dari permukaan air laut (Mdpl), bangunan warung sangat sederhana sekaligus tempat tinggalnya.
Selama 43 tahun, Mbok Yem tak pernah turun gunung, hanya setahun sekali pulang ke kampung halamannya, di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, setiap hari Lebaran.
Dua Kali ViralTak Mau Dievakuasi