Ground breaking Paralympic Training Center di Karanganyar, Ini Daftar Fasilitasnya

8 Maret 2024, 20:37 WIB
Ground breaking Paralympic Training Center di Karanganyar, Ini Daftar Fasilitasnya /Dok. Dinas Kominfo Kabupaten Karanganyar

KARANGANYARNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan ground breaking Paralympic Training Center di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jumat, 8 Maret 2024 siang tadi.

Saat ground breaking Paralympic Training Center tersebut, Jokowi didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

Sebagaimana diketahui, pembangunan Paralympic Training Center ini sangat penting untuk pembinaan atlet paralympic di Indonesia.

Baca Juga: Sukses Gelar ASEAN Para Games 2022, Banyak Negara Belajar ke Indonesia

Dengan pembinaan yang baik, diharapkan mampu meningkatkan kualitas maupun prestasi atlet paralympic Indonesia di kancah internasional.

Fasilitas Paralympic Training Center

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, Paralympic Training Center di Delingan, Karanganyar, dibangun di atas lahan seluas delapan hektare dengan anggaran Rp409 miliar.

Adapun fasilitas dan sarana penunjang training tersebut di antaranya adalah gelanggang olahraga (GOR), asrama, ruang peralatan, ruang ganti atletik, tribun, skybridge, skywalk, lapangan atletik, dan sebagainya.

Baca Juga: Meriah! Wapres Maruf Amin Buka ASEAN Para Games 2022 di Solo  

Bahkan, training center itu dapat menampung sekitar 300 atlet dan pelatih.

"Sarana olahraga yang dibangun ini berstandar internasional bagi atlet penyandang disabilitas. Saya harap training center untuk atlet paralympic ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mencetak prestasi," katanya.

Menegaskan kembali pernyataan Jokowi tentang capaian atlet paralympic Indonesia yang sangat membanggakan, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan bahwa sejauh ini atlet paralympic mampu membawa Indonesia menempati peringkat pertama di Aisa Tenggara. Bahkan, dapat meraih peringkat keenam pada gelaran Asian Paragames di Guangzhou, China.

Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games 2022, Targetkan Juara Umum

"Ini prestasi baik dan tentunya ke depan bisa ditingkatkan kembali," ujar Nana.

Pembangunan training center tingkat nasional di wilayah Jawa Tengah dinilai cukup tepat. Sebab selama ini Jawa Tengah dapat dikatakan sebagai rumahnya atlet paralympic.

Bahkan kantor National Paralympic Committee of Indonesia juga berada di Jawa Tengah, tepatnya di Kota Solo.

Sebutan Jawa Tengah gudang atlet paralympic dibuktikan dari banyaknya atlet dari Jawa Tengah yang menjadi tulang punggung kontingen Indonesia pada gelaran Asian Paragames beberapa waktu lalu.

Total ada 37 atlet paralympic asal Jawa Tengah yang ikut serta dalam ajang tersebut.

"Kita memperoleh 12 emas, 12 perak, 14 perunggu. Ini prestasi yang sangat baik bagi atlet Jawa Tengah kalau dibandingkan dengan provinsi lain," ujar Nana.

Selama ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menaruh perhatian serius terkait pembinaan atlet paralympic.

Pembinaan itu dilakukan melalui Pekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) untuk kategori junior atau pelajar; Pekan Paralympic Provinsi (PEPARPROV) untuk atlet senior; serta Pemusatan latihan daerah dan PPLOP Paralympic.

Terkait dengan pembangunan training center ini, Presiden National Paralympic Committee of Indonesian (NPCI) Senny Marbun menyambut baik pembangunan yang dapat dimulai tahun ini.

Sebab, kata Senny, inilah yang diharapkan oleh atlet-atlet paralympic untuk meningkatkan kualitas dan prestasi.

"Pembangunan ini yang kita harapkan agar prestasi kita semakin memuncak ke atas," ujar Senny melalui keterangannya.

Sementara itu Menpora Dito Ariotedjo menyebutkan, pembangunan training center sebagai hadiah bagi prestasi atlet NPC yang berkiprah di tingkat internasional.

Pemusatan latihan ini, kata Dito, akan menjadi kebanggaan tersendiri karena baru ada di Korea dan Indonesia.

“Ini salah satu momen bersejarah karena baru Korea dan Indonesia. Ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas prestasi teman-teman NPC Indonesia,” kata Dito. ***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler