Dibalik Tewasnya Dokter Sunardi, Ketua Satgas IDI; Melukai Pengharap Keadilan

12 Maret 2022, 10:01 WIB
Prof. Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) /

KARANGANYARNEWS – Tewasnya dokter Sunardi ditembak Densus 88 menyisakan kesedihan sekaligus keprihatinan berbagai pihak.

Tak hanya keluarga dokter Sunardi, tetangga maupun sanak saudaranya. Ungkapan keprihatinan dan kesedihan yang terus mengalir dari berbagai institusi, juga kian bertebaran pada lini media sosial.  

Termasuk diantaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menaungi profesi dokter seluruh Indonesia, baik yang ada di struktur kepenguran daerah maupun pusat.

Baca Juga: Netizen Sebut Dokter Sunardi Pejuang Kemanusian, Kok Diduga Teroris dan Ditembak Mati?

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, pun ikut menyampaikan bela sungkawa atas tewasnya dokter Sunardi karena diduga terlibat dalam jaringan teroris.

"Inalilahi wainalilahi rojiun. Belasungkawa saya untuk keluarga almarhum dokter Sunardi," tulis Zubairi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi Jumat, 11 Maret 2022.

Tewasnya dokter Sunardi, menurut  Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang bernama lengkap Profesor Zubairi Djoerban ini, menjadi hari yang sangat kelam.

Baca Juga: Dies Natalis UNS, Presiden Jokowi; Tak Mampu Siapkan SDM, Indonesia Habis

Menurutnya, penembakan mati Densus 88 terhadap dokter Sunardi yang masih berstatus terduga, telah melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan.

"Ini adalah hari yang amat kelam dan melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan," tulis Profesor Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror menembak mati seorang terduga, dokter Sunardi pada Rabu, 9 Maret 2022.

ganjar pranowo

Baca Juga: Konflik Putra Mahkota Meruncing, Paku Buwono XIII Bukan Pemilik Keraton

Warga Jalan Dr Muwardi 92 Gayam, Kecamatan dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini disebutkan melakukan perlawanan saat akan ditangkap Densus 88.

Dijelaskan juga oleh pihak yang berwajib, dokter Sunardi diduga merupakan petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia atau HASI dan Jemaah Islamiyah (JI).

Jenazah dokter Sunardi dabawa pulang keluarga dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang ke rumahnya, Kamis 10 Maret 2022 petang dan dimakamkan pada malam harinya.

Beberapa tetangga yang melayat di rumah duka menceritakan, sosok dokter Sunardi sebagai sosok yang baik.

Baca Juga: Unisri Kirim 17 Mahasiswa ke Jepang, Ini Penjelasan Dr Dewi....

“Beliau (dokter Sunardi) orangnya baik, selalu sholat berjamaah di masjid bersama kami. Kalau ke masjid naik mobil karena kakinya sakit dan sholatnya pun duduk di kursi,” kata Abdullah tetangga dokter Sunardi.

Tetangga yang lain menceritakan pengalamannya berobat ke rumah yang juga tempat praktek dokter, dia mengaku sangat terkesan lantaran tidak dimintai bayaran setelah berobat.

Maryamah menceritakan, saat anak dan suaminya sakit vertigo dan berobat ke rumah dokter Sunardi juga tidak dimintai bayaran, hanya dikasih resep untuk membeli obatnya ke apotik. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler