Ironis! Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Istri, Kopda Muslimin Minta Uang Mertua Rp210 juta

28 Juli 2022, 23:30 WIB
Kopda Muslimin membayar pembunuh bayaran Rp210 juta untuk menghabisi istrinya. Ironisnya, uang didapat dari mertuanya dengan alasan untuk biaya pengobatan. (Foto ilustrasi: Unsplash/Mufid Majnun) /Mufid Majnum

KARANGANYARNEWS – Kopda Muslimin membayar pembunuh bayaran sebesar Rp210 juta untuk menghabisi istrinya. Ironisnya, uang sebanyak itu justru didapat dari mertuanya dengan dalih untuk biaya pengobatan.

Keterangan tersebut diperoleh penyidik usai dilakukan pemeriksaan terhadap saksi yang bekerja sebagai perawat burung peliharaan Kopda Muslimin.

Ia mengaku diperintah Kopda Muslimin untuk mengambil uang Rp120 juta dari mertuanya.

"Salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya untuk biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu, 27 Juli 2022, dikutip dari laman PMJ News.

Baca Juga: Geger Video Pria Joget Erotis di Hotel Jaksel, Disawer Sejumlah Wanita

Tak berhenti di situ saja, saksi juga diperintahkan meminta tambahan uang sebesar Rp90 juta dengan alasan biaya rumah sakit masih kurang.

Dengan begitu, total uang yang diminta Kopda Muslimin mencapai Rp210 juta.

"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," beber Kombes Pol Irwan Anwar.

Kopda Muslimin, otak pelaku percobaan pembunuhan terhadap istrinya berakhir tragis.

Ia diketahui tewas, diduga menenggak racun di rumah orangtuanya RT 2 RW 1 Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 28 Juli 2022.

Baca Juga: Pria Ini Ajak Anak Datang ke Pernikahan Mantan Istri, Bahagiamu Luka Anakmu

Tim gabungan TNI-Polri langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Puluhan anggota berjaga di kawasan rumah orangtua Kopda Muslimin.

Asintel Kodam IV/Diponegoro Kolonel Inf Wahyu Yudhayana dan Dandim 0715 Kendal Letkol Inf Henry Polli turut berada di lokasi.

Kopda Muslimin dikabarkan ditemukan meninggal dunia akibat menenggak minuman beracun.

Sebelumnya, anggota Batalion Arhanud 15/DBY telah menghilang selama sebelas hari usai peristiwa penembakan terhadap istrinya, RW (34) di Jalan Cemara III Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Senin, 18 Juli 2022.

Sementara, lima tersangka penembakan telah ditangkap tim gabungan TNI-Polri. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler