Network
Dari pihak Polsek, menurut Y justru mengaku terkejut karena pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke Polres Sragen tanpa ada pemberitahuan ke Polsek Jenar.
Bersama warga lain yang mendampingi melapor polisi, dia sempat menanyakan lagi kepada keluarga korban, katanya sudah diperiksa Polres. Sebulan lalu, pihaknya juga menanyakan langsung ke Polres Sragen.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Siswi SMK Sragen, Ini 7 Kronologi dan Traumatiknya Korban
“Dari pihak Polres meminta menunggu bayi yang dikandung gadis ingusan tadi terlahir untuk dilakukan tes DNA,” jelas Y yang juga didampingi Ketua RW berinisial T dan beberapa perangkat desa setempat.
Kepada awak media Y menerangkan, gadis bau kencur tadi telah melahirkan bayi laki-laki sepekan lalu. Langkah selanjutnya, pihak keluarga dan tokoh masyarakat setempat membawa korban ke Polres Sragen, dimaksud untuk memberitahu kelahiran bayinya.
Dijelaskan, kakek korban bersedia melakukan tes DNA mandiri bila tidak segera ada kejelasan tindak lanjut dari Polres Sragen. T Ketua RW di tempat tinggal korban menjelaskan, gadis bau kencur tadi diketahui secara fisik hamil Januari 2022 lalu.
Baca Juga: ‘Duka untuk Eril’ Unggahan Ganjar Pranowo Munuai Empati Puluhan Ribu Netizen
“Karena terbatas untuk mengakses informasi dari pihak berwenang, untuk urusan kepolisian warga kami membentuk sukarelawan untuk mendampingi sampai kasus ini tuntas,” kata Ketua RW tadi menambahkan.
Dikonfirmasi awak media secara terpisah, Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama, melalui Kasi Humas AKP Suwarso mengatakan, kasus ini telah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim.
Karena minimnya saksi, menurutnya kasus ini masih dalam penyelidikan,
“Saksi-saksi yang sudah diperiksa delapan orang. Keseluruhannya orang-orang yang dekat dengan korban,” terang AKP Suwarso. Pemeriksaannya di Polres Sragen,” ujarnya.
