PWI Cabang DIY berharap segera adanya evaluasi secara menyeluruh, terutama pihak manajemen PSS Sleman, agar insiden atau kasus serupa tidak sampai terjadi lagi dalam laga sepak bola nasional, Piala Presiden 2022.
“Sikap kami tegas, mengutuk aksi pelecehan seksual baik itu terhadap wartawan olahraga yang tengah menjalankan tugas peliputan demikian juga terhadap siapapun, terutama penonton perempuan,” tegas Widyo Suprayogi.
Baca Juga: Lagi Rame! Dugaan Pelecehan di Kalangan Wartawan, Jurnalis Senior Dituduh Lindungi Pelaku
Dalam siaran pers Siwo PWI DIY yang diterima KaranganyarNews.com, Minggu 10 Juli 2022 malam dia tegaskan lagi agar segera ada langkah nyata dari seluruh pihak terkait, termasuk diantaranya mengakiri mengerahkan opini yang justru akan berdampak menyudutkan penyintas.
Ditemui secara terpisah, Humas PSS Sleman James Purba menegaskan, pihaknya mengutuk keras tindakan pelecehan yang dilakukan oknum suporter terhadap perempuan wartawan tersebut.
“Kami mengutuk keras tindakan pelecehan yang dilakukan oleh salah satu suporter PSS. Sekali lagi kami tidak mentolerir apa pun tindakan pelecehan yang dilakukan siapa saja di stadion,” tegas James Purba.
Baca Juga: Kematian 2 Suporter Persib, Ganjar; Panitia Piala Presiden Segeralah Evaluasi
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Perempuan wartawan peliput Piala Presiden 2022 jadi korban pelecehan seks suporter, saat menjalani tugas profesinya.
Insiden pelecehan seks ini, menimpanya saat korban meliput gelaran semi final Piala Presiden 2022 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Tepatnya, saat PSS Sleman menjamu Borneo FC. ***