Akibatnya, putra kedua dari pasangan suami-istri (Pasutri) ‘AD’ dan ‘TI’ tadi, kepada kedua orang tunya mengelihkan sakit tenggorokannya.
“Anak kami, juga menceritakan sering kali di-bully dengan kekerasan fisik oleh teman-teman sepermainannya. Kerap dipukuli teman-teman seusianya,” kata ‘TI’ yang juga dibenarkan suaminya, ‘AD’ kepada awak media.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Anggota DPR Berinisial KD, MKD Belum Terima Laporan
Keterangan ibu korban bully dipukuli dan dipaksa menyetubuhi kucing tadi, juga dibenarkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Dikatakan, kasus bully teman sepermainan yang berakibat kurbannya meninggal dunia ini, mengemuka dan diketahui publik melalui rekaman video pemaksaan menyetubuhi kucing viral di berbagai akun media sosial.
Video tersebut, lanjut Ketua (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, menunjukkan korban dipaksa sejumlah anak yang diduga teman-temannya untuk menyetubuhi kucing.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Penembak Istri TNI, Inilah Kronologi Lengkapnya
“Korban diduga sempat mengalami dugaan perundungan, sampai depresi, dan akhirnya meninggal dunia. Bentuk perundungannya adegan tidak senonoh. Korban dipaksa dan diancam teman sepermainannya,” tutur Ato Rinanto, Rabu 20 Juli 2022.
Akibat kerap menjadi korban bully, ‘PH’ yang berstatus masih duduk di kelas 6 salah sebuah SD di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Timur, murung enggan keluar rumah dan depresi berat.
“Bahkan, korban bully ini berlanjutenggan makan dan minum hingga kesehatannya terganggu dan harus harus dilarikan ke Rumah Sakit. Sangat disayangkan, nyawanya tidak tertolong hingga meninggal dunia,” terang Ato Rinanto. ***