Baca Juga: Begini Cara Ferdy Sambo Membohongi Kapolri dan Bawahannya
Pada posisi itu, Bharada E juga tidak langsung merasakan apa yang terjadi tapi dia sedang berpikir, apa sebenarnya yang terjadi antara Kuat Maruf dengan nyonya besarnya (Putri Candrawathi) tadi.
Bharada E sempat membahas adanya dugaan hubungan tidak sah antara Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi, “Si Eliezer dan Brigadir J ini sudah tahu tentang bau (hubungan terlarang) tersebut,” Deolipa Yumara menambahkan.
Tudingan Brigadir J yang katanya menggendong Putri Candrawathi, seperti yang dikatakan Kuat Maruf kepada penyidik saat itu, pun ditepis mantan pengacara Bharada E.
Baca Juga: Inilah Detik-detik Pembunuhan Brigadir J, Ala Rekonstruksi Bareskrim Polri
“Bisa jadi sebaliknya, Joshua (Brigadir J) melihat Putri digendong Kuat. Joshua (Brigadir J) melihat, ketahuan maka Putri dan Kuat harus cepat dan bersihkan ini kawatir Sambo tahu,” ucap Deolipa Yumara.
Sepulang dari Magelang Kuat Maruf yang menyetir, Eliezer di sebelahnya, Susi dan Putri di belakangnya. Sedangkan Brigadir J, sebelum berangkat disuruh pindah ke mobil yang di belakangnya.
Dijelaskan juga, dalam perjalanan itulah Putri Candrawathi dan Kuat Maruf diduga mematangkan rencana negatif terhadap Brigjen J. Akhirnya, bisik-bisik yang dilakukan keduanya ke Ferdy Sambo pun berhasil.
Baca Juga: Peluk Cium Derai Air Mata Ferdy Sambo-Putri Candrawathi, Pertama Kali Ketemu Setelah Jadi Tersangka
Ferdy Sambo terprovokasi dengan apa yang disampaikan Putri Candrawathi, istrnya, wajar jika muncul sangkaan pembunuhan sudah direncanakan. “Makanya Putri Candrawathi juga ditangkap, karena diduga pihak yang melakukan pembunuhan berencana,” kata Deolipa Yumara. ***