Silaturahmi Kebangsaan, Taslim Syahlan: Ikhtiar untuk Penguatan Toleransi

21 Agustus 2022, 11:05 WIB
Silaturrahmi kebangsaan mendorong adanya saling pengertian, menghormati, menghargai kesetaraan, dan menumbuhkan keharmonisan kerja sama /Dok FKUB/

KARANGANYARNEWS - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB ) Propinsi Jawa Tengah KH. Taslim Syahlan, M.Si mengatakan, salah satu cara penting untuk penguatan toleransi dengan silaturrahmi kebangsaan.

“Dengan silaturrahmi kebangsaan akan mendorong adanya saling pengertian,  saling menghormati, menghargai kesetaraan, dan menumbuhkan kerja sama,”  katanya.

Hal tersebut disampaikan Taslim Syahlan, saat menyampaikan materi dalam Silaturahmi Kebangsaan Jilid II yang diselenggarakan DPW LDII bekerjasama dengan Kesbangpol Jawa Tengah.

Baca Juga: Tangkal Aliran Ekstrim, Satupena dan FKUB Terbitkan Antologi Puisi Moderasi Beragama

Silaturahmi Kebangsaan Jilid II yang digelar DPW LDII Jateng, mengambil tema Pembudayaan Silaturahim untuk Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.

Acara ini dilaksanakan di Hotel Grasia Semarang secara hybrid (luring dan daring), total peserta sebanyak  1.228 orang dari berbagai kabupaten/ kota se Jawa Tengah.

Ketua DPW LDII Jateng, Prof. DR. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini membuat terjadinya disrubsi.

Baca Juga: Pekan Merdeka Toleransi Beragama Sulsel dalam Peringatan HUT RI ke-77

Perubahan banyak terjadi di sejumlah bidang. Mulai ekonomi, budaya bahkan moralitas masyarakat.

Di dalam konteks ini, Singgih mengatakan, banyak negara maju mulai menyadari, untuk mengatasi disrubsi saat ini diperlukan membangun masyarakat 5.0.

Masyarakat 5.0, menjadikan teknologi tidak sebagai hal yang merusak rasa kemanusiaan. Akan tetapi, kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

Baca Juga: Teguhkan Moderasi Beragama, Pekan Merdeka Toleransi Gelar Drama Tari Kolosal

“Dalam masyarakat 5.0 meniscayakan, dalam hubungan masyarakat perlu adanya toleransi, perlu menghargai untuk bisa hidup berdampingan dan damai,” kata dia.

Hadir sebagai nara sumber antara lain Gubernur Ganjar Pranowo (sebagai Keynote speaker),  Prof. DR. Muhandjirin Thohir, MA, DR. Musta'in Ahmad,  MH,  Drs. H.Taslim Syahlan, M.Si.

Selain itu hadir juga sebagaaai nara sumber  DR. KH. Ahmad Darodji. M.Si, Erwin Arfian, ST, Prof. DR. KH. Ahmad Rofiq, MA, dan Prof. DR. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum sebagai moderator. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler