Hah! Penggelembungan Suara di Jateng DIsebut Tembus 500 Ribu?

5 Februari 2024, 16:05 WIB
Penggelembungan suara di Jateng disebut tembus 500 ribu. Terkait itu, para pendukung Ganjar- Mahfud diminta terus waspada agar kecurangan bisa dicegah. (Foto ilustrasi: Pixabay/OrnaW) /

KARANGANYARNEWS - Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah (Jateng) terus mewaspadai adanya kecurangan yang mungkin timbul menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 14 Februari 2024 mendatang.

Salah satu indikasi kecurangan ditandai adanya pemberitaan mengenai penggelembungan suara di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).

Terkait itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng meminta para pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terus waspada agar kecurangan bisa dicegah. Informasi beredar, suara menggelembung tembus 500 ribu lebih.

Baca Juga: Amankan Suara Ganjar-Mahfud di Solo, Relawan Gajah Mada Siap Terjun ke TPS

"Itu yang membuat kami waspada, walaupun teman-teman lelah dengan berbagai macam tugas yang berkaitan dengan kewaspadaan, ini melelahkan, tapi kami harus tetap waspada," kata dia.

Menurut Agustina Wilujeng, dirinya enggan menyebut dari pihak mana yang meraup keuntungan suara sebanyak itu.

Ia hanya menyatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak akan melakukan aksi kecurangan itu.

"Hal yang penting bagi kami adalah menjaga TPS masing-masing, kalau PDI Perjuangan ini kan rapat jadi setiap TPS itu petugasnya tidak hanya dua untuk pemilihan legislatif (Pileg) dan Pilpres," ungkap Agustina Wilujeng.

Baca Juga: Hasil Arsenal vs Liverpool Liga Inggris, The Gunners Menggila

"Masing-masing TPS itu, paling tidak memiliki 20 orang menjaga yang ditugaskan untuk menjaga lima kertas suara tidak hanya pilpres, tapi juga DPRD kota/kabupaten, provinsi, DPR RI dan DPD RI. Kecurangan itu tidak boleh terjadi di lini apa pun, di lima pemilihan itu," sambungnya, seusai nonton bareng (Nobar) debat capres putaran kelima di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Minggu malam, 4 Februari 2024.

Lebih jauh diutarakan, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) begitu besar tersebar di kabupaten dan kota.

Agustina Wilujeng meminta para relawan agar senantiasa melakukan verifikasi data dan mengklarifikasi kepada pihak terkait.

Baca Juga: Elon Musk Kembangkan Neuralink, Chip yang Ditanamkan ke Otak Manusia

Seperti halnya di Salatiga, pihaknya mengetahui ada temuan salah satu alamat memiliki 25 orang. Setelah dilakukan konfirmasi dan verifikasi, ternyata tidak ada penambahan anggota keluarga di Kartu Keluarga (KK).

"Jadi siapa dia? ini kemudian ditindaklanjuti oleh teman-teman dengan mengklarifikasi penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) titik tersebut. Penyelenggara pemilu dengan teman-teman keseluruhan partai menjaga kalau ada orang yang datang membawa alamat tersebut, maka akan diverifikasi kembali, siapa dia dan dari mana dia serta surat apa yang mereka bawa kok tiba-tiba pakai alamat itu," ungkapnya. ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler