Diprakarsai Satupena Jawa Tengah, Puluhan Penulis Siap Terbitkan Antologi Esai 'Dari Bencana ke Bencana'

- 28 Januari 2023, 19:05 WIB
Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie dan Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah, Mohammad Agung Ridlo
Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie dan Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah, Mohammad Agung Ridlo /Dok Satupena Jateng/

KARANGANYARNEWS - Puluhan penulis dari seluruh Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri telah mengirimkan karya terbaiknya untuk penerbiatan  buku antologi esai tentang lingkungan hidup.

Hingga berita ini diturunkan, tercatat telah 39 penulis menyumbangkan esai karya cipta mereka. Buku Antologi Esai berjudul “Dari Bencana ke Bencana” ini, akan segera diterbitkan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah.

 Ketua Umum Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie didampingi Mohammad Agung Ridlo, Sekretaris Umum organisasi ini mengatakan, tenggat waktu pengiriman naskah tanggal 15 Februari 2023, pukul 24.

Baca Juga: Satupena Jawa Tengah Ajak Penulis Terbitkan Antologi Esai Lingkungan Hidup, Inilah Syarat Ketentuannya

Phaknya sangat optimis, jumlah penulis yang berminat mengikutkan tulisannya dalam buku antologi esai tentang lingkungan hidup masih akan  bertambah, karena waktunya masih sekitar tiga pekan lagi.

Dari naskah-naskah yang telah masuk, disebutkan Gunoto Saparie mengulas lingkungan hidup dari berbagai sudut pandang. Baik dari segi planologi, sosiologi, politik, ekonomi, kebudayaan, bahkan agama.

"Dari buku ini nanti kita dapat membaca esai-esai lingkungan hidup dari berbagai perspektif. Para penulis tadi bukan hanya dari Jawa Tengah, dari seluruh Indonesia. Bahkan, ada juga yang dari  luar negeri,” kata dia.

Baca Juga: Termuat dalam Antologi Puisi Esai Satupena Pusat, Inilah 11 Penulis Jawa Tengah dan Karyanya

Di tempat yang sama, Sekretariat Satupena Jawa Tengah, Jl Taman Karonsih I Nomor 1082 Semarang, Mohammad Agung Ridlo menambahkan, berbagai bencana silih berganti melanda negeri ini  tak kunjung henti.

Baik bencana banjir bandang, banjir genangan, badai angin kencang,  angin puting beliung, terpaan meteor, tanah longsor,  penurunan atau amblesnya tanah (land subsidence), letusan gunung api, gempa dan tsunami.

Dampaknya, telah menciptakan teror bagi sebagian warga di negeri ini. Selain itu wabah penyakit, kelaparan, kemiskinan, serta bencana akibat gagalnya teknologi skala besar, membuat bencana di negeri ini semakin lengkap.

Baca Juga: Catat, Inilah Jawabnya. Kenapa Weton Sabtu Wage Tak Sukses Merintis Wirausaha Mandiri?

Menurut Agung, permasalahan yang sering dihadapi terkait bidang penanggulangan bencana adalah kinerja yang dirasakan masih belum optimal. Para pemangku kepentingan di negeri ini, dirasakan belum siap menghadapi bencana.

Koordinasi dan kerja sama dalam menghadapi tanggap darurat masih  belum padu dan hal pendistribusian bantuan kepada para korban, juga termasuk upaya pemulihan pasca gempa. Hal ini, mengakibatkan masih tingginya korban jiwa maupun kerugian material.

“Buku antologi esai lingkungan hidup ini, ditulis oleh beberapa penulis yang mempunyai kompetensi di bidangnya dari berbagai disiplin ilmu. Mereka dari berbagai instansi dan perguruan tinggi, juga ada budayawan, ulama,  wartawan, dan umum,” kata Agung.

Baca Juga: 7 Jodoh Pinasti Weton Sabtu Wage, Paling Sukses Mendongkrak Karir Profesi dan Pendulang Limpahan Rejeki

Dalam buku yang segera diterbitkan ini,  Mohammad Agung Ridlo menjadi tim editor bersama Anggota Dewan Pakar Satupena Jawa Tengah Nugroho SBM dan Ketua Bidang Nonfiksi Esthi Susanti Hudiono. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x