KARANGANYARNEWS - Sebagai ujung tombak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan respon cepat terjadinya kekerasan terhadap anak, saat ini tumbuh gerakan bersama PATBM (Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat).
Gerakan yang diwadahi Satgas (Satuan Petugas) PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) ini, bertujuan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman, sikap dan prilaku yang memberikan perlindungan anak akibat kekerasan, pelecehan seksual dan lainnya.
Untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman mendapatkan program PUPM melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan, Perempuan dan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Baca Juga: Wajib Tahu: Inilah 3 Zodiak Wanita Pemilik Inner Beauty Tertinggi, Kalian Salah Satunya?
Selama 2 hari tanggal 3-4 Maret 2023, 40 kader Satgas PPA memetakan masalah, berdiskusi dan melakukan praktik pencegahan kekerasan melalui program yang disusun bersama.
Kamituo Kalurahan Trihanggo, Budi kepada KaranganyarNews.com menjelaskan, perlindungan anak dilakukan secara bersama dan terkoordinasi. Baik masyarakat, aparat desa atau perangkat kelurahan, dunia usaha, media dan anak dengan mengacu pada prinsip hak anak.
Pelatihan ini mengundang narasumber dari Tim Layak Anak Kabupaten Sleman, Dimas Arianto (KPAD Sleman) dan Arief Wen (Fasilitator Forum Anak).
Baca Juga: Ayam Bakar Cah Solo: Warung Makan Murah di Solo, Sambalnya Ngangeni
Kedua fasilitator ini, mengajak upaya pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk dapat mengenali, menelaah dan mengambil inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang ada secara mandiri.
Berikut 4 syarat menjadi kader Satgas PPA di wilayah Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) :
- Mencegah Kekerasan Pada Anak
Kegiatan yang di lakukan, bahwa setiap kader mendapat pemahaman tentang pencegahan kekerasan pada anak mulai dari tingkat keluarga, tingkat asyarakat, tingkat sekolah.
Baca Juga: Weton Selasa Pahing: Jangan Bermain Api Asmara, Inilah Dahsyatnya Karunia Pelet Penjerat Jiwa
Kegiatan yang di lakukan Trihanggo mempersiapkan hingga 7 tahun untuk melakukan pendidikan pencegahan.
- Merespon Kekerasan
40 kader yang sudah terlatih, nantinya akan melakukan kerja-kerja, seperti merespon kekerasan dimanapun. Termasuk melakukan jejaring (termasuk advokasi) dengan layanan pendukung yang terjangkau dan berkualitas untuk korban, pelaku, dan anak dalam risiko
- Non Diskriminasi
Non diskriminasi, Kepentingan terbaik bagi anak, Perlindungan Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan serta partisipasi anak, menjadi syarat bagi kader Satgas PPA sebagai gerakan PATBM ini.
Baca Juga: Hasil PSM Makassar vs Persis: Laskar Sambernyawa Tumbang, Leonardo Medina Singgung Mental Pemain
- Membangun Sinergitas
Satgas PPA Trihanggo tidak bekerja sendiri, kader-kader membangun sinergitas dengan lembaga desa/kelurahan - perangkat desa/aparat kelurahan, aparat penegak hukum, pengusaha, posyandu, PKK, kader KB, PATBM desa lain, LSM (jaringan horisontal) dan SKPD
Nantinya, gerakan PATBM ini tidak saja dilakukan oleh Kalurahan Trihanggo, namun kalurahan-kalurahan lain sebagai program pencegahan dan perlindungan anak dari kekerasan. Sehingga, anak-anak di Kabupaten Sleman terselamatkan dari bahaya yang menimpanya. ***