Kalimati di Sukoharjo, Misteri Nikahi Kuntilanak dan Mati Geret Telu

20 Januari 2022, 16:56 WIB
Kalimati, bekas anak sungai aliran Bengawan Solo di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo yang diyakini warga penuh selimut mitos misteri mistis /Tangkapan Instagram/

KARANGANYARNEWS - Tak hanya kisah kakek sakti nikahi peri, kuntilanak dan sundel bolong. Kalimati juga masih diyakini menebarkan balak pati geret telu.

Awalnya Kalimati yang berada di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini merupakan anak sungai legendaris Bengawan Solo.

Karena terdampak pembangunan pelurusan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di era Orde Baru, aliran sungai ini terputus dan menjadi rawa genangan air memanjang, dipenuhi enceng gondok serta tanaman liar lainnya.

Baca Juga: Kisahnya Viral Medsos; Inilah Jeritan Hati Penyannyi Cantik Korban Pelecehan dan Penganiayaan

Karena terputusnya anak sungai Bengawan Solo yang melewati tiga desa di Kecamatan Grogol ini pula, masyarakat di Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya menyebutnya Kalimati atau sungai yang terputus.

Tak hanya warga setempat, beberapa hobiis mincing mania yang ditemui di tepian Kalimati juga membenarkan adanya kisah mistis yang hingga sekarang masih menyelimuti Kalimati.

Setidaknya, sebagaimana diceritakan Siswo Miharjo warga Desa Telukan kepada awak media. Dikisahkan, sebelum sungai aliran Bengawan Solo ini dimatikan proyek infrastruktur, di desanya ada seorang kakek yang kesaktiannya di luar logika.

Baca Juga: Ditabrak Pelanggar Lalin Saat Berdinas, Tulang Kepala Polantas Wonogiri Retak

Beberapa ajian yang mustahil dimiliki orang awam, dia kuasai. Diantaranya ajian langkah seribu, membuatnya dapat berlari secepat kilat. Ada juga ajian raga sukma, dan ilmu berkomunikasi dengan makluk tidak kasat mata.

Kakek sakti yang juga orang tertua di desanya tadi, disebutkan sebagai Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karena kesaktiannya itu juga, dia dapat menikahi beberapa perempuan mahkluk halus.

“Diantaranya sebangsa peri, sundel bolong maupun kuntilanak,” cerita Siswo Miharjo, 63 tahun, mengaku sejak kecil hingga saat ini bertempat tinggal serta menetap di dekat Kalimati.

Baca Juga: Oalah! Parkir Bus di Malioboro Rp 350 Ribu Ternyata Mark Up Kru Bus Sendiri

Semasa hidupnya kakek sakti yang tidak desebutkan namanya tadi, berpesan kepada masyarakat di di desanya. Wasiat dia, jangan sampai mematikan aliran sungai Bengawan Solo yang melewati desanya.

Wasiat kakek sakti ini, dimaksud agar putra-putri buah perkawinannya dengan para perempuan tidak kasat mata, tetap luluasa dan kerasan menjani kehidupan ghaibnya di sepanjang aliran sungai yang melintasi desanya.

Beberapa sumber yang dihimpun KaranganyarNews.com menyebutkan, sebelum dimatikan proyek pelurusan alur Bengawan Solo, sungai yang kemudian dinamakan Kalimati ini melintasi tiga desa di Kecamatan Grogol.

Baca Juga: Ramalan Shio Lengkap di Tahun Macan Air, dari yang Hoki hingga yang Apes

Masing-masing Desa Telukan, Desa Parangjoro dan Desa Pondok. Sedangkan proyek infrastruktur Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo ini, berlangsung di era Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden HM. Soeharto.

Sember lainnya lagi, sebagaimana dikutip dari Instagram @misterisolo menjelaskan, sebenarnya tidak ada warga tiga desa di Kecamatan Grogol tadi  berani melanggar wasiat dari kakek sakti.

Namun demikian, karena adanya proyek nasional pelurusan aliran Bengawan Solo, masyarakat setempat tak dapat berbuat banyak selain mengiyakan pelaksanaan proyek mematikan aliran (anak sungai) Bengawnan Solo tadi.

Baca Juga: Primbon Jawa: Kamis Legi, Inilah Karir Profesi Paling Sesuai Karakteristikmu

“Tak lama setelah sungai yang melewati desa kami dimatikan, sang kakek sakti itu pun meninggal dunia,” terang nara sumber tadi, melanjutkan kisah misteri yang hingga kini masih menyelimuti kampung halamannya.

Anehnya, hanya dalam hitungan hari setelah kakek sakti meninggal dunia, disusul tiga warga yang secara kebetulan seusai dia, tanpa disertai sakit tiba-tiba juga menghembuskan nafas terakir.

Dari kisah wasiat kakek sakti terkait Kalimati inilah, kemudian muncul lagi mitos misteri mati geret telu yang hingga sekarang juga masih dipercaya sebagian besar warga di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Primbon Jawa: Rabu Kliwon, Inilah Bukti Keteguhan dan Kesetian Hatimu

Mitos mati geret telu, menurut mereka diartikan setiap ada warga yang meninggal dunia dalam hitungan hari akan diikuti kematian tiga warga lain, terutama yang seumuran dengan orang yang pertama menghembuskan nafas terakir.

“Karena mitos inilah jikalau ada warga yang meninggal dunia, pelayat yang menghantarakan hingga pemakaman masih banyak yang mampir dan berdoa memintakan ampunan di pusara kakek sakti,” kata dia menambahkan. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler