Pengukuhan FKUB, Bupati Wonogiri; Jadilah Penyalur Aspirasi Keagamaan

9 Juni 2022, 04:46 WIB
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2022 – 2027, di Pendopo Kabupaten Rabu, 08 Juni 2022 /Dok Moch Isnaeni/

KARANGANYARNEWS - Kerukunan umat beragama menjadi kunci terpenting dalam kehidipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Terbentuknya FKUB dilandasi adanya toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya.

Selain itu juga dapat sinergis, kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga: Terspirit Pembentukan PKUB, FKUB Kota Administrasi Jakarta Pusat Study Banding ke FKUB Klaten

Demikian disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri periode 2022 – 2027, di Pendopo  Kabupaten setempat, Rabu 08 Juni 2022.

Turut hadir dalam acara tersebut Forkompinda Wonogiri, Kakankemenag, para Kepala OPD, DPRD, jajaran pengurus FKUB dan tokoh agama serta Perwakilan FKUB se Solo Raya.

Dalam sambutan pengarahannya Joko Sutopo juga menyampaikan, pengukuhan pengurus FKUB ini merupakan bentuk kesiapan dalam menjaga serta meningkatkan persatuan dan kesatuan umat beragama, khususnya di Kabupaten Wonogiri.

Baca Juga: Strukturnya Sampe Desa, Pengurus PKUB se Kabupaten Klaten Siap Dikukuhkan

Bupati memandang dengan  pengukuhan FKUB ini dapat memberikan manfaat serta memberikan sumbangsih terhadap pembangunan daerah.

Selain itu menurut Bipati juga bisa menjadi wadah dialog para pemuka agama, tokoh masyarakat, menampung aspirasi serta menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dalam bentuk rekomendasi yang dapat menjadi bahan kebijakan Bupati dalam melaksanakan tugas kepemerintahan.

Kerukunan umat beragama, lanjut bupati merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan moderasi berahama  diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai.

Baca Juga: Wow..! Warga Wonogiri Dapat Pelatihan Khusus untuk Penanganan Pelaku Kejahatan

“Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan, toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham lainnya,” kata Joko Sutopo.

Mengingat seiring bergulirnya reformasi lebih dari satu dekade yang lalu, bahaya disintegrasi muncul dalam berbagai bentuk konflik horizontal yang dipicu faktor politik,sosial, budaya, dan juga sentimen agama.

“Kerukunan umat beragama, merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai,” katanya.

Baca Juga: Juarai Kontes Nasional, Kambing Etawa Lereng Merapi Laku 100-an Juta

Bupati Wonogiri berpesan, hendaknya setiap kita harus selalu ada sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman dan perbedaan.

Dengan demikian, tidak menumbuhkan perselisihan antar umat, melainkan melestarikan persatuan dan kerukunan beragama, karena masyarakat masih memegang teguh apa yang dikatakan dan di contohkan para tokoh agama, tokoh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami menghimbau dan mengajak mari bersama-sama membina umat untuk menjaga dan merawat kerukunan, toleransi, kesetaraan, dan saling pengertian dalam menjalankan kehidupan beragama.” pungkasnya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler