Kasus PMK Jelang Idul Adha, Peternak Boyolali Temukan Ramuan Herbal Mujarab

30 Juni 2022, 22:16 WIB
Para peternak sapi di Boyolali, Jawa Tengah, berhasil menyembuhkan PMK dengan herbal ramuan mereka sendiri /Dok SMSolo/

KARANGANYARNEWS – Wabah PMK yang kian mengganas menjelang Idul Adha 2022, membuat para peternak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,  kian panik.

Tak hanya peternak sapi potong yang akan mereka jual sebagai hewan korban di Hari Raya Idul Andha tahun ini, para peternak sapi perah di lereng gunung Merapi Merbabu, juga mengaku dilanda kekawatiran.

Sebagai upaya penyembuhan sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), juga pencegahan hewan ternak yang belum terinfeksi PMK, berbagai upaya telah dilakukan para peternak di Boyolalu.

Baca Juga: Penanganan PMK Menjelang Idul Adha, Jawa Tengah Kekurangan 6 Juta Vaksin

Tak hanya secara medis dari aparat dinas terkait, demikian juga pencegahan dan pengobatan dari dokter hewan. Para peternak, juga mengaku melakukan pencegahan dan penyembuhan PMK dengan ramuan herbal.

Sebagaimana dilakukan Aryanto, peternak di Desa Jemowo, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali. Menjelang Idul Adha 2022 ini, dia mengaku memiliki 20 ekor sapi potong.

Namun demikian, sebagaimana disampaikan kepada awak media, separoh dari sapi ternaknya terpapar PMK. Bisa dimaklumi, Aryonto pun mengaku dibuatnya stress, karena 10 ekor sapi miliknya yang terpapar PMK tidak mau makan.

Baca Juga: Karantina PMK Menjelang Idul Adha, Ganjar Pranowo: Berbasis Zona Lebih Efektif

Dia pun mengaku waktunya habis untuk mencari informasi penyembuhan ternaknya. Tak mau bergantung pada dokter hewan, Aryanto juga membeli vitamin maupun obat penurun panas di toko obat hewan.

“Meski sapi yang terpapar PMK tidak mau makan, saya tetap memberikan makanan di kandangnya baik bren maupun, ampas tahu maupun makanan hijauan,” terang dia.

Selain itu, menurutnya mulut sapi rutin disemprot cairan cuka dan disinfektan. Sedangkan bagian kuku dan kakinya disemprot campuran betadin, obat gosok maupun minyak angin.

Baca Juga: 97 Bangkai Kambing Sungai Serang Positif PMK, Pembuangnya dari Sumatra

Setiap pagi, kandang juga selalu dibersihkan dan tidak setiap orang diperbolehkan masuk kandang. Bahkan, dokter atau mantra hewan pun harus disemprot disinfektan sebelum masuk kandang.

“Kami bersyukur dengan, penyembuhan dan pengobatan dengan ramuan saya sendiri tadi sangat mujarab. Sapi-sapi yang terpapar PMK berangsur sembuh dan saat ini sudah mau makan,” terangnya.

Langkah serupa juga dilakukan para peternak sapi perah di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Sebagai langkah antisipasi sekaligus pencegahan PMK, semenjak seluruh pasar hewan di daerahnya ditutup, seluruh peternak kompak menerapkan lockdown, mereka juga sepakat tak membawa sapinya keluar kandang.

Baca Juga: Begini Cara Unik Pemkab Pamekasan, untuk Cegah Penyebaran PMK

Tak hanya itu, para peternak juga rutin memberi jamu herbal. Ramuan jamu herbalnya teruntuk PMK, disebutkan larutan gula jawa dan parutan kunyit. Perbandingannya, 1 kilogram kunyit dengan 2 kilogram gula jawa direbus. Setelah dingin, barulah diminumkan sapinya.

“Sapinya ya mau saja meminiumnya karena rasanya manis. Pemberian ramuan herbal pencegah dan penyembuh PMK ini, setiap pagi dan sore sebelum dikombor,” terang Suparno, Ketua Kelompok Tani dan Ternak Dadi Maju, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Hasilnya disebutkan, selain menambah imunitas sapi juga mencegah dan menyembuhkan PMK. Diakui memang harus repot dan perlu waktu kusus, karena setiap pagi dan sore harus meramu jamu herbal tadi. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler