KARNGANYARNEWS - Berbeda dengan upacara Tawur Agung Kesanga sebelumnya, tahun ini rangkaian ritual Hari Raya Nyepi yang digelar di Candi Prambanan ogoh-ogoh dalam prosesinya.
“Agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa. Menghormati dan mencintai alam, merupakan roadmap modernisasi kehidupan beragama”.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi menyambut acara Tawur Agung Kesanga, dalam rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, bertepatan tahun 2022 menerut penanggalan tahun Masehi.
Baca Juga: Misteri Speaker Toa di Stabelan, Pamali Dibunyikan Saat Erupsi Merapi
Acara Tawur Agung Kesanga yang digelar di Candi Prambanan, Rabu 02 Maret 2020 pagi, diikuti 800 umat Hindu perwakilan dari Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).
Ritual ini diawali prosesi mendak tirta dan bethara, berkeliling mengitari pelataran Candi Prambanan. Tawur Agung Kesanga tahun ini, tanpa prosesi mengusung ogoh-ogoh
Ketua Tawur Agung Kesanga, Kolonel Inf. Putra Widiastawa menuturkan, ritual Tawur Agung Kesanga dilaksanakan berdasarkan Pustaka Suci Agama Hindu dan menyesuaikan kearifan lokal.
Baca Juga: Katuranggan; Gairah Asmara Wanita dari Wajah dan Posturnya
Peringatan Hari Raya Nyepi, sebagai aktualisasi nilai-nilai Tat Twam Asi, dalam moderasi beragama menuju Indonesia tangguh. Menurutnya merupakan doa keselamatan bangsa agar pandemi Covid-19 segera sirna.