KARANGANYARNEWS – Untuk mencegah dan menanggulangi terorisme, siswa baru SMPN-SMAN di Kota Surakarta (Solo) dibekali digitalisasi budaya Pancasila.
Dalam pembekalan selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ini, siswa baru SMP-SMA Negeri diberi pembelajaran pencegahan dan penanggulangan kekerasan yang mengarah terorisme.
Diperoleh keterangan, materi pembelajarannya disampaikan Tim Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Surakarta, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Surakarta.
Baca Juga: Jadi Guru di SMAN 1 Klaten, Ganjar Tantang Siswinya Menari dan Menyannyi
Kepala Badan Kesbangpol Kota Surakarta, Indradi AP SH MM menjelaskan, materi yang disampaikan bertema ‘Budaya Digital Kita, Budaya Pancasila’. Digitalisasi budaya, menurutnya merupakan perjumpaan dan pendokumentasian budaya secara virtual kekayaan budaya.
“Digitalisasi Budaya merupakan peluang untuk mewujudkan kreativitas dengan memproduksi konten-konten ber nilai budaya yang sesuai nilai-nilai Pancasila,” terang Indradi AP SH MM.
Sedangkan terkait RAN PE, sebagaimana dijelaskan Sekretaris Kesbangpol Kota Surakarta, Hari Sulistiono, SH MHum, sebagai pintu masuk pencegahan dan penanggulangan ekstremisme sejak dini, teruntuk anak-anak SMP dan SMA/SMK di Kota Surakarta.
Baca Juga: Covid-19 Menanjak Lagi, Ganjar: Waspadai, Capaian Booster Masih Rendah
Kegiatan ini, sebagai kolaborasi Organisasi Perangkat Daerah dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Dikatakan, OMS yang terlibat diantaranya Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Solo Raya, Solopos Institute, Yayasan Kakak, Yayasan Prasasti Perdamaian, dan Percik dan FKUB.