Network
KARANGANYARNEWSA- FKUB sebagai wahana sinergitas yang interaktif saling memahami dan menasehati, demi terciptanya suasana aman dan kondusif. Keberadaan FKUB dapat menjadi sarana yang menggalakkan dan menjelaskan kembali adab serta kebiasaan lintas agama agar saling mengetahui dan memahami batasan-batasan toleransi dalam berkeyakinan.
Demikian disampaikan Ketua FKUB Klaten KH. Syamsuddin Asyrofi, dalam acara Musyawarah FKUB Kabupaten Klaten di RM. Semego Desa Wunut Kecamatan Polanharjo, Selasa 17 Oktober 2023.
Baca Juga: Terima Study Tiru FKUB Kalteng dan Deli Serdang, Syamsuddin: Klaten Terima Harmony Award
“Ketika ada sesuatu yang saling kontradiksi dan berbenturan jangan didiamkan, tapi langsung dibicarakan untuk mencari jalan keluarnya, dengan demikian apabila sudah saling paham maka akan bersinergi dan saling memahami untuk mewujudkan kerukunan dan saling merawatnya," kata dia.
Tahun Politik
Dalam acara yang sama, Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten sebagai wadah berhimpunnya para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat untuk membangun kebersamaan dalam merawat kerukunan di masyarakat.
Dia berharap, FKUB yang telah banyak berkiprah dalam menjalankan tugas dan fungsinya senantiasa mewujudkan masyarakat yang aman dan damai.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas Jelang Pemilu 2024: 26 Kapolsek di Klaten Silaturahmi dengan Toga dan Tomas
"menjelang Pemilihan Umum ( Pemilu ) atau tahun politik tahun 2024 yang akan datang dan seterusnya, FKUB harus mampu membangun kebersamaan untuk mewujudkan masyarakat aman dan damai " katanya penuh harap.
Ditambahkan, Toga dan Tomas dapat bersinergi dengan pemerintah dalam membangun kebersamaan antar umat beragama di Klaten melalui wadah FKUB, dengan demikian diharapkan menjadi simbol dari toleransi antara sesama dan tugasnya dijamin oleh aturan perundang-undangan guna menciptakan kedamaian di Kabupaten Klaten Klaten.***
