Dongkrak Perekonomian, UMKM di Pemalang Produksi Sirup Rambutan

4 November 2021, 15:29 WIB
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen dalam acara pelatihan produksi sirup rambutan di Balaidesa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS - Dongkrak perekonomian dan nilai jual buah lokal, puluhan ibu rumah tangga di Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, produksi sirup rambutan.

Puluhan ibu rumah tangga Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah,  unjuk kebolehan membuat sirup dan selai buah rambutan di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Rabu 03 Nopember 2021.

Taj Yasin yang hadir beserta istri, Nawal Nur Arafah di Balaidesa Bantarbolang tadi, dalam rangka launching pelaksanaan Program Desa Sejahtera (Destara). Program dari Pemprov Jawa Tengah, salah satunya adalah memberikan pelatihan pengembangan UMKM.

Baca Juga: Pamerkan Motor Listrik Buatan Polytron, Ganjar : Ini Keren, Desainnya Bagus

Kepala Desa Bantarbolang, Dyah Anggraeni menuturkan hampir tiap rumah di desanya memiliki pohon rambutan, buah tersebut sangat mudah ditemui. oleh warga, buah rambutan diolah menjadi minumam sirup dan selai.

Upaya warga tersebut disambut baik oleh Pemprov Jateng, memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan produk. selama ini buah rambutan diolah menjadi minuman sirup dan selai. Ke depan, akan dikembangkan lagi menjadi stup semacam carica.

Menariknya, produksi UMKM berbahan buah rambutan ini dilakukan ibu-ibu Desa Bantarbolang dari latarbelakang ekonomi kurang mampu. Menurut Dyah Anggraeni, tergabung dalam tiga kelompok masing-masing beranggota 10 orang.

Baca Juga: Sebulan, Ekspor Jawa Tengah Naik 149,68 Juta Dolar AS

Sa'diyah, anggota UMKM ini mengatakan sebelumnya buah rambutan hanya dikonsumsi dalam bentuk buah. Kini dikembangkan menjadi bentuk lain seperti sirup dan selai.

"Buah rambutan satu kilogram harganya Rp 5000, tapi kalau bentuk sirup ya sekitar Rp 15.000 per 250 mililiter. Harapan kami, semoga dapat memgangkat kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menuturkan, Pemprov Jateng berkomitmen memberikan pelatihan dan pendampingan. Menurutnya, pengembangan UMKM berbahan baku local, lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Penutupan SGS 2021, Ganjar: Terus Berkolaborasi Bangkitkan Keterpurukan Perekonomian

"Dua kali panen (rambutan) dalam satu tahun. Dan ini bisa diolah dan dikemas sesuai kebutuhan seperti sirup dan bisa dibikin  seperti nanas yang sudah dibuat oleh-oleh. Ini baru pemantik, nanti dikembangkan lagi," tandasnya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler