Kisah Pengikut Pesugihan Kandang Bubrah, Katanya Tidak Ada Tumbal, Ternyata...

19 Maret 2022, 22:13 WIB
ILustrasi pesugihan Kandang Bubrah. /Hermanu

KARANGANYARNEWS – Banyak orang ingin kaya-raya dengan jalan pintas. Salah satunya adalah dengan cara mencari pesugihan. Di antara banyak pesugihan itu adalah Kandang Bubrah.

Konon, pesugihan kandang Bubrah sangat cepat mendatangkan kekayaan dalam waktu singkat, dan disebut-sebut pesugihan yang tanpa tumbal.

Jangan percaya! Namanya pesugihan pasti ada konsekuensi atau tumbalnya. Sebab, pesugihan merupakan bentuk perjanjian dengan makhluk gaib jahat.

Baca Juga: 7  Weton Ini Rezeki Mengalir Deras Menurut Primbon Jawa, Sampai Dikira Punya Pesugihan

Mereka mau memberikan kekayaan dengan harapan mendapat teman untuk hidup selamanya di neraka. Jadi harap hati-hati jangan sampai kalian terjebak.

Seperti kisah yang dialami oleh seorang ibu rumah tangga di Jawa Tengah ini, sebut saja namanya Kaminah.

Kaminah yang mempunyai usaha warung soto menyesal karena dia harus kehilangan anak-anaknya akibat ikut pesukigihan Kandang Bubrah.

Baca Juga: Misteri Naik Mobil dari Purworejo ke Semarang Hanya 44 Menit

Melalui kanal YouTube akun Cerita Nyata Reborn, Kaminah mengisahkan pengalamannya mengabdi pada pesuhgihan Kandang Bubrah.

Dia nekat menempuh cara itu karena warung soto miliknya selalu sepei pembeli. Padahal warung soto itu menjadi satu-satunya sumber penghasilan.

Karena itu Kaminah dan suaminya pergi ke seorang dukun untuk mengubah nasibnya. Dukun tersebut menawarkan pesugihan yang bisa membuat kaya-raya dengan cepat tanpa tumbal.

Baca Juga: Agar Tidak Jadi Korban, Kenali Dulu Ciri-Ciri Mahluk Blorong Saat Menyamar Wujud Manusia

“Hanya menyediakan ayam ingkung untuk sesajen,” ujar Kaminah.

Maka, pada suatu malam yang sudah ditentukan, Kaminah dan suaminya bersama si dukun pun melakukan ritual. Mereka pergi ke sebuah sendang desa dengan membawa ayam ingkung yang sudah disiapkan tepat tengah malam.

Di keheningan malam saat ritual berlangsung, Kaminah dan suaminya mendengar suara sesua yang jatuh dari atas pohon beringin yang menaungi sndang.

Dukun mengatakan bahwa permohonan mereka sudah dikabulkan.Namun, si dukun mengatakan masih ada satu syarat lagi yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Misteri Pertapaan Bancolono; Inilah Penampakan 2 Penunggu Gokil Nan Jahil

Syarat tersebut adalah mereka dilarang terlalu sering membersihkan rumah, dan harus melakukan empat kali renovasi dalam satu tahun tahun. Kaminah dan suaminya juga diminta mengganti keramik di rumahnya dengan tanah.

Ajaib! Tidak sampai satu bulan kemudian warung sotomereka sangat ramai pembeli. Penghasilan mereka meningkat 10 kali lipat dari biasanya.

Bukan hanya dari pembeli yang datang, banyak kantor swasta dan instasi pemerintah memesan katering mereka. Kaminah akhirnya tidak hanya melayani soto, tapi juga masakan lain.

Baca Juga: Menyibak Misteri Siluman Harimau Putih Penjaga Punden Boncolono Gunung Lawu

Setahun berlalu, Kaminah sudah memiliki tiga cabang warung soto dan jasa katering. Semuanya laris dan banyak digemari pelanggan.

Pada tahun pertama itu juga keluarga Kaminah sudah empat kali merenovasi rumahnya seperti syarat pesugihan. Namun, rumahnya semakin kotor dan tidak terawat.

Karena rumah terlihat kotor, tanpa sepengatahuan orang tuanya anak Kaminah satu-satunya membersihkan rumah.  Anak remaja itu mencabuti rumput dan ilalang di halaman, dan mengecat beberapa dinding.

Baca Juga: Misteri Bau Darah di Kabin Mobil Bekas

Ayah dan ibunya sempat menegur, tapi karena sudah terlanjur mau apa lagi. Karena sibuk mengurus usahanya, Kaminah pun akhirnya tidak mempedulikannya. Apalagi kehidupan keluarganya semakin membaik dan usahanya terus berkembang.

Hingga suatu hari ada kabar anak satu-satunya wayang mereka mengalami kecelakaan lalu-lintas dan meninggal dunia. Betapa sangat terpukul dan hancur hati Kaminah dan suaminya.

Mereka merasa usaha warung makan dan katering yang dirintis selama ini tidak ada artinya. Semua kekayaan yang dikumpulkan untuk anak-satu-satunya sia-sia karena anak merekameninggal dunia.

Baca Juga: Tanah dan Air Pertapaan Bancolono Menyatu di IKN, Inilah Misteri dan Historisnya

Kematian anaknya membuat Kaminah stres, dan akhirnya memicu munculnya penyakit komplikasi mulai dari diabetes, ginjal, dan lainnya.  

Usaha warung dan kateringnya diserahkan kepada keponakannya untuk diurus. Namun, meski uang dan kekayaan berlimpah Kaminah tidak bisa menikmatinya.

Seminggu dua kali harus cuci darah, dan salah satu kakinya terpaksa diamputasi karena penyakit gulanya sudah menyebar. Ditambah lagi, suaminya mengalami stroke dan tidak berdaya di tempat tidur.

Baca Juga: Misteri Omah Demit Bukit Patrum, Nampak Jelas Tapi Tak Tersentuh

Dalam kondisi seperti itu mereka sadar apayang mereka alami merupakan balasan dari apa yang telah mereka lakukan. Mereka yakin anaknya meninggal dunia karena tumbal pesugihan Kandang Bubrah. 

Tragis! Di usia senja yang seharusnya hidup tenang, mereka justru mengalami kehampaan yang luar biasa. Anak satu-satunya meninggal, dan mereka tidak berdaya karena sakit.***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang

Tags

Terkini

Terpopuler